17 Jenis Pola Candlestick yang Wajib Diketahui untuk Trader Pemula

Teknatekno.com – Setelah mengetahui pengertian dari pola candlestick dan cara membacanya, pada poin ini kita akan membahas tentang jenis pola candlestick yang akan menunjukkan tanda-tanda bullish atau bearish jika dilihat dari satu bagian tanpa candle di sebelahnya. Berikut ulasannya.

Jenis Pola Candlestick

Ada berbagai jenis pola candlestick. Bagi kamu yang ingin mempelajari lebih dalam tentang analisis saham, coba telusuri analisis pola ini yang merupakan bagian dari analisis teknikal.

Macam-macam Pola Candlestick

Berikut adalah berbagai jenis pola candlestick.

  • Candlestick Single (Satu Batang)

Candlestick single, juga dikenal sebagai pola satu batang, terdiri dari satu candlestick tunggal yang mencerminkan pergerakan harga dalam satu periode waktu tertentu. Ada beberapa jenis candlestick single yang sering digunakan dalam analisis teknikal, di antaranya:

1. Doji

Pola doji terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan candlestick hampir sama atau sangat mendekati satu sama lain, sehingga membentuk body (badan) yang kecil. Pola ini menunjukkan keseimbangan antara pembeli dan penjual di pasar.

Doji mengindikasikan ketidakpastian dan sering kali menjadi sinyal pembalikan potensial. Terdapat beberapa jenis doji, seperti doji long-legged, gravestone doji, dan dragonfly doji, yang memiliki karakteristik dan interpretasi yang sedikit berbeda.

2. Hammer

Pola hammer terbentuk ketika sebuah candlestick memiliki body (badan) kecil di bagian atas dan sumbu bawah yang panjang. Pola ini sering muncul di dasar tren turun dan mengindikasikan potensi pembalikan harga naik.

Sumbu bawah yang panjang menunjukkan bahwa penjual mendominasi awal sesi perdagangan, tetapi pembeli kemudian mengambil alih kendali dan mendorong harga naik, sehingga menutup dekat dengan harga pembukaan.

3. Shooting Star

Pola shooting star adalah kebalikan dari pola hammer. Pola ini terbentuk ketika candlestick memiliki body (badan) kecil di bagian bawah dan sumbu atas yang panjang. Pola shooting star sering muncul di puncak tren naik dan mengindikasikan potensi pembalikan harga turun.

Sumbu atas yang panjang menunjukkan bahwa pembeli awalnya mendominasi pasar, tetapi penjual kemudian masuk dan mendorong harga turun, sehingga menutup dekat dengan harga pembukaan.

4. Hanging Man

Pola hanging man mirip dengan pola hammer, tetapi terjadi di puncak tren naik. Pola ini terbentuk ketika sebuah candlestick memiliki body (badan) kecil di bagian atas dan sumbu bawah yang panjang.

Hanging man mengindikasikan potensi pembalikan harga turun. Sumbu bawah yang panjang menunjukkan bahwa meskipun pembeli awalnya mendominasi pasar, penjual kemudian masuk dan mendorong harga turun, sehingga menutup dekat dengan harga pembukaan.

5. Spinning Top

Pola spinning top terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan candlestick hampir sama atau sangat mendekati satu sama lain, dan memiliki sumbu atas dan bawah yang panjang.

Pola ini menunjukkan ketidakpastian di pasar dan keseimbangan antara pembeli dan penjual. Spinning top dapat mengindikasikan kemungkinan pembalikan harga atau periode konsolidasi.

6. Marubozu

Pola marubozu terjadi ketika sebuah candlestick tidak memiliki shadow (sumbu) atas atau bawah. Pola ini menunjukkan bahwa pembeli atau penjual mendominasi pasar secara kuat sepanjang periode waktu tersebut.

Ada dua jenis marubozu, yaitu bullish marubozu (tidak ada shadow bagian bawah) yang menunjukkan dominasi pembeli, dan bearish marubozu (tidak ada shadow bagian atas) yang menunjukkan dominasi penjual.

Jenis Pola Candlestick

7. Inverted Hammer

Inverted Hammer (palu terbalik) adalah pola candlestick yang mirip dengan palu dan mengindikasikan potensi pembalikan harga bullish dalam tren turun. Pola ini terbentuk ketika sumbu berada di bagian atas grafik.

Meskipun ada pembelian yang signifikan, tekanan jual masih kuat sehingga harga tidak ditutup jauh di atas harga pembukaan. Konfirmasi dan analisis tambahan diperlukan sebelum mengambil keputusan perdagangan.

  • Candlestick Double (Dua Batang)

Candlestick double terdiri dari dua candlestick yang berdekatan, yang mencerminkan interaksi antara dua periode waktu berturut-turut. Pola-pola candlestick double tersebut merupakan contoh pola yang sering digunakan dalam analisis teknikal dan dapat memberikan petunjuk tentang potensi perubahan tren di pasar keuangan.

Namun, seperti halnya dengan pola candlestick lainnya, penting untuk selalu mengonfirmasi sinyal-sinyal ini dengan analisis teknikal lainnya sebelum mengambil keputusan perdagangan. Beberapa pola candlestick double yang umum meliputi:

1. Bullish Harami

Bullish harami adalah pola candlestick double yang terdiri dari dua candlestick yang berurutan. Candlestick pertama adalah bearish (turun) dengan body (badan) yang relatif besar, menunjukkan dominasi penjual. Candlestick kedua adalah bullish (naik) dengan body yang lebih kecil dan sepenuhnya berada di dalam range body candlestick pertama.

Pola bullish harami mengindikasikan kemungkinan pembalikan harga naik setelah periode penurunan yang kuat. Candlestick kedua yang berwarna bullish menunjukkan adanya potensi kenaikan harga yang sedang mengalami penurunan.

2. Bearish Harami

Bearish harami adalah kebalikan dari pola bullish harami. Pola ini juga terdiri dari dua candlestick yang berurutan. Candlestick pertama adalah bullish (naik) dengan body yang relatif besar, menunjukkan dominasi pembeli. Candlestick kedua adalah bearish (turun) dengan body yang lebih kecil dan sepenuhnya berada di dalam range body candlestick pertama.

Pola bearish harami mengindikasikan kemungkinan pembalikan harga turun setelah periode kenaikan yang kuat. Candlestick kedua yang berwarna bearish menunjukkan adanya potensi penurunan harga yang sedang mengalami kenaikan.

3. Bullish Engulfing

Bullish engulfing adalah pola candlestick double yang juga terdiri dari dua candlestick berturut-turut. Candlestick pertama adalah bearish (turun) dengan body yang relatif besar. Candlestick kedua adalah bullish (naik) dengan body yang lebih besar daripada candlestick pertama, dan sepenuhnya “menelan” range candlestick pertama.

Pola bullish engulfing mengindikasikan potensi pembalikan harga naik setelah periode penurunan yang kuat. Candlestick kedua yang bullish menunjukkan dominasi pembeli yang kuat yang berhasil mengatasi tekanan penjual dari candlestick pertama.

4, Bearish Engulfing

Bearish engulfing adalah kebalikan dari pola bullish engulfing. Pola ini terdiri dari dua candlestick berturut-turut. Candlestick pertama adalah bullish (naik) dengan body yang relatif besar. Candlestick kedua adalah bearish (turun) dengan body yang lebih besar daripada candlestick pertama, dan sepenuhnya “menelan” range candlestick pertama.

Pola bearish engulfing mengindikasikan potensi pembalikan harga turun setelah periode kenaikan yang kuat. Candlestick kedua yang bearish menunjukkan dominasi penjual yang kuat yang berhasil mengatasi tekanan pembeli dari candlestick pertama.

Jenis Pola Candlestick

  • Candlestick Tripple (Tiga Batang)

Candlestick triple melibatkan tiga candlestick yang berurutan dan mencerminkan dinamika pasar dalam tiga periode waktu berturut-turut. Beberapa pola candlestick triple yang umum meliputi:

1. Morning Star (Bintang Pagi)

Pola Morning Star terdiri dari tiga candlestick dan sering dianggap sebagai sinyal pembalikan bullish (naik) dari tren turun yang sedang berlangsung. Pola ini terbentuk sebagai berikut:

  • Candlestick pertama adalah candlestick bearish (turun) yang menunjukkan tekanan penjual yang kuat.
  • Candlestick kedua adalah candlestick kecil yang bisa berwarna apapun (baik bullish maupun bearish). Candlestick ini mencerminkan ketidakpastian pasar dan sering kali memiliki range harga yang sempit.
  • Candlestick ketiga adalah candlestick bullish yang menutup di atas setidaknya setengah dari body (badan) candlestick pertama. Hal ini mengindikasikan bahwa pembeli telah mengambil alih kendali dari penjual dan potensi pembalikan harga naik.

Pola Morning Star menunjukkan bahwa ada tekanan beli yang meningkat setelah periode penjualan yang kuat. Pembeli mulai mengambil alih kendali dan harga cenderung bergerak naik. Namun, pola ini harus dikonfirmasi dengan candlestick bullish yang mengikuti untuk memberikan sinyal yang lebih kuat.

2. Evening Star (Bintang Sore)

Pola Evening Star juga terdiri dari tiga candlestick dan merupakan kebalikan dari Morning Star. Pola ini sering dianggap sebagai sinyal pembalikan bearish (turun) dari tren naik yang sedang berlangsung. Pola ini terbentuk sebagai berikut:

  • Candlestick pertama adalah candlestick bullish yang menunjukkan tekanan beli yang kuat.
  • Candlestick kedua adalah candlestick kecil yang mencerminkan ketidakpastian pasar dan sering kali memiliki range harga yang sempit.
  • Candlestick ketiga adalah candlestick bearish yang menutup di bawah setidaknya setengah dari body (badan) candlestick pertama. Hal ini mengindikasikan bahwa penjual telah mengambil alih kendali dari pembeli dan potensi pembalikan harga turun.

Pola Evening Star menunjukkan bahwa ada tekanan jual yang meningkat setelah periode pembelian yang kuat. Penjual mulai mengambil alih kendali dan harga cenderung bergerak turun. Namun, seperti Morning Star, pola ini juga harus dikonfirmasi dengan candlestick bearish yang mengikuti untuk memberikan sinyal yang lebih kuat.

3. Three Black Crows (Tiga Burung Hitam)

Pola Three Black Crows terdiri dari tiga candlestick bearish yang berurutan dengan body (badan) yang panjang. Pola ini mengindikasikan sinyal pembalikan bearish dari tren naik yang sedang berlangsung. Pola ini terbentuk sebagai berikut:

  • Setiap candlestick adalah candlestick bearish dengan body yang panjang, menunjukkan tekanan jual yang kuat selama tiga periode berturut-turut.
  • Setiap candlestick juga memiliki harga pembukaan yang lebih tinggi dari harga penutupan candlestick sebelumnya, menciptakan pola lower low (rendah yang lebih rendah).

Pola Three Black Crows menggambarkan kekuatan penjual yang dominan dan menunjukkan bahwa harga cenderung terus turun. Hal ini mengindikasikan bahwa pembeli telah kehilangan kendali dan penjual mengambil alih, menghasilkan perubahan tren yang signifikan.

Jenis Pola Candlestick yang Perlu Kamu Ketahui

4. Three White Soldiers (Tiga Prajurit Putih)

Pola Three White Soldiers juga terdiri dari tiga candlestick berturut-turut, tetapi kali ini candlestick bullish. Pola ini sering dianggap sebagai sinyal pembalikan bullish dari tren turun yang sedang berlangsung. Pola ini terbentuk sebagai berikut:

  • Setiap candlestick adalah candlestick bullish dengan body yang panjang, menunjukkan tekanan beli yang kuat selama tiga periode berturut-turut.
  • Setiap candlestick juga memiliki harga pembukaan yang lebih rendah dari harga penutupan candlestick sebelumnya, menciptakan pola higher high (tinggi yang lebih tinggi).

Pola Three White Soldiers mengindikasikan bahwa pembeli telah mengambil alih kendali dari penjual dan harga cenderung bergerak naik. Hal ini mengisyaratkan perubahan tren menjadi bullish dan potensi penguatan harga yang lebih lanjut.

*catatan: Pola-pola candlestick triple ini memberikan sinyal yang lebih kuat tentang perubahan tren dan sering digunakan oleh trader dalam mengidentifikasi potensi pembalikan harga yang lebih valid. Namun, penting untuk selalu mengonfirmasi pola-pola ini dengan faktor lain, seperti indikator teknikal dan analisis tren, sebelum mengambil keputusan perdagangan.

5. Three Inside Up (Tiga di Dalam Naik)

Pola Three Inside Up terdiri dari tiga candlestick dan biasanya muncul di bagian bawah tren turun. Pola ini mengindikasikan potensi pembalikan harga ke arah tren naik. Berikut adalah komponen-komponen pola ini:

  • Candlestick pertama adalah candlestick bearish yang panjang, menunjukkan dominasi penjual.
  • Candlestick kedua adalah candlestick bullish yang lebih kecil dan sepenuhnya terperangkap di dalam range candlestick pertama.
  • Candlestick ketiga adalah candlestick bullish yang lebih panjang dan menutup di atas candlestick pertama, mengindikasikan bahwa pembeli telah mengambil alih kendali dari penjual.

Pola Three Inside Up menunjukkan pergeseran kekuatan dari penjual ke pembeli. Hal ini memberikan sinyal bahwa tekanan jual mulai berkurang dan harga mungkin berbalik arah menjadi naik.

6. Three Inside Down (Tiga di Dalam Turun)

Pola Three Inside Down adalah kebalikan dari pola Three Inside Up. Pola ini juga terdiri dari tiga candlestick dan sering muncul di bagian atas tren naik. Pola ini mengindikasikan potensi pembalikan harga ke arah tren turun. Berikut adalah komponen-komponen pola ini:

  • Candlestick pertama adalah candlestick bullish yang panjang, menunjukkan dominasi pembeli.
  • Candlestick kedua adalah candlestick bearish yang lebih kecil dan sepenuhnya terperangkap di dalam range candlestick pertama.
  • Candlestick ketiga adalah candlestick bearish yang lebih panjang dan menutup di bawah candlestick pertama, mengindikasikan bahwa penjual telah mengambil alih kendali dari pembeli.

Pola Three Inside Down menunjukkan pergeseran kekuatan dari pembeli ke penjual. Hal ini memberikan sinyal bahwa tekanan beli mulai berkurang dan harga mungkin berbalik arah menjadi turun.

Kesimpulan

Itulah macam-macam jenis pola candlestick yang perlu kamu kuasai jika kamu ingin mempelajari keterampilan analisis teknis kamu dalam hal perdagangan saham, forex, atau komoditas lainnya. Jika kamu serius tentang perdagangan, kamu harus dapat memahami analisis ini dengan mudah.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like