Perbedaan Memori Volatile dan Non Volatile

Teknatekno.com – Hai Teknozen! Kali ini Teknatekno akan membahas tentang perbedaan antara memori Volatile dengan memori Non Volatile. Perbedaan utama antara memori Volatile dan Non Volatile adalah bahwa memori Volatile kehilangan isinya saat daya dimatikan tetapi dengan memori Non Volatile tidak ada konten sistem yang hilang saat daya dimatikan.

Sebelum kita membahas tentang perbedaan memori Volatile dan Non Volatile, mari kita pelajari terlebih dahulu pengertian dari memori Volatile dan memori Non Volatile dibawah ini.

Pengertian Memori Volatile

Memori Volatile yang juga disebut sebagai memori sementara adalah jenis memori yang menyimpan informasi hingga komputer atau perangkat beroperasi dengan daya tetapi kehilangan memori yang tersimpan saat sumber daya terputus atau mati. Contoh khas dari memori Volatile adalah RAM.

Sistem operasi memuat memori dari RAM dan sekali ada gangguan tiba-tiba dalam kekuasaan atau terlepas dari semuanya yang hilang dari RAM itulah sebabnya kita perlu me-restart sistem kita dan menunggu pemuatan OS untuk bekerja lebih jauh pada sistem.

Dibandingkan dengan memori Non Volatile, sangat cepat dan membutuhkan ubin minimum untuk mengakses file sistem. Menjadi sumber memori utama dalam sistem, memori ini memiliki beberapa kegunaan.

Selain menjadi memori tercepat di sistem, ia dapat melindungi informasi sensitif karena tidak tersedia begitu daya tidak terganggu atau tidak. Memori Volatile bisa dibaca dari dan ditulis oleh prosesor dan perangkat lainnya. Transfer data tidak mudah jika terjadi Volatile memory.

Pengertian Memori Volatile

Contoh Memori Volatile

Berikut ini beberapa contoh dari memori Volatile:

  • RAM
  • DRAM
  • DDR
  • SDRAM
  • SRAM

1. RAM (Random Access Memory)

RAM adalah memori utama komputer, dan tugasnya adalah menyimpan data dan membuatnya tersedia saat dibutuhkan. Kegunaan RAM antara lain sebagai penyimpan informasi sementara. Informasi yang disimpan dalam RAM dapat diakses pada saat yang ditentukan dan tidak bergantung pada lokasi data.

RAM (Random Access Memory) adalah jenis memori yang digunakan oleh sistem operasi dan aplikasi untuk menyimpan data yang sedang digunakan saat ini.

RAM dapat diakses secara acak, sehingga sistem operasi dan aplikasi dapat mengakses data yang dibutuhkan dengan cepat dan efisien. RAM merupakan jenis volatile memory, artinya data yang disimpan di RAM akan hilang ketika aliran listrik dihentikan atau saat komputer dimatikan.

RAM dibedakan menjadi dua jenis yaitu DRAM (Dynamic RAM) dan SRAM (Static RAM). DRAM memerlukan tegangan refresh secara terus-menerus untuk menjaga data yang disimpan, sedangkan SRAM tidak memerlukan tegangan refresh.

Seiring dengan perkembangan teknologi, kapasitas RAM yang tersedia pada komputer saat ini semakin besar dan harganya semakin murah.

Beberapa komputer saat ini menggunakan teknologi Dual-Channel atau Triple-Channel yang memungkinkan sistem operasi untuk mengakses dua atau tiga buah modul RAM secara paralel, sehingga meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan.

2. DRAM (Dynamic Random Access Memory)

Dynamic random-access memory (DRAM) adalah jenis memori akses acak yang menyimpan setiap bit data dalam kapasitor terpisah di sirkuit terpadu.

Jenis RAM ini merupakan memori semi konduktor yang memerlukan kapasitor sebagai tumpuan untuk menyegarkan data yang ada di dalamnya. RAM ini memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding EDO RAM. Namun, lebih rendah dibandingkan SRAM.

DRAM menggunakan satu transistor dan kapasitor per bit dalam strukturnya. Hal ini membuat RAM ini memiliki kepadatan yang cukup tinggi. DRAM memiliki frekuensi kerja yang bervariasi antara 4,7 Mhz hingga 40 Mhz.

3. DDR (Double Data Rate)

DDR (Double Data Rate) adalah teknologi yang digunakan dalam memori komputer untuk meningkatkan kecepatan akses data.

DDR memungkinkan prosesor untuk mengakses data dua kali dalam setiap siklus clock, sehingga meningkatkan kecepatan akses data dibandingkan dengan teknologi memori sebelumnya, seperti SDR (Single Data Rate).

DDR memiliki dua jenis yaitu DDR1, DDR2, DDR3, DDR4 yang ditandai dengan jumlah transfer data per siklus clock yang berbeda.

DDR1 memiliki transfer data sebesar 2n (64-bit), DDR2 memiliki transfer data sebesar 4n (128-bit), DDR3 memiliki transfer data sebesar 8n (256-bit), dan DDR4 memiliki transfer data sebesar 16n (512-bit).

DDR juga dapat digunakan dalam berbagai jenis memori, seperti RAM (Random Access Memory) dan VRAM (Video Random Access Memory) untuk meningkatkan kecepatan akses data.

DDR juga digunakan pada SDRAM (Synchronous Dynamic Random Access Memory) yang digunakan dalam komputer desktop dan laptop. Kecepatan akses data yang lebih tinggi dari DDR SDRAM dibandingkan dengan teknologi memori sebelumnya memungkinkan komputer untuk bekerja lebih cepat dan lebih efisien.

4. SDRAM (Synchronous Dynamic Random Access Memory)

SDRAM (Synchronous Dynamic Random Access Memory) adalah jenis memori yang digunakan dalam komputer desktop dan laptop. SDRAM bekerja dengan sinkron dengan siklus clock prosesor, sehingga memungkinkan prosesor untuk mengakses data dengan lebih cepat dan efisien.

SDRAM dapat diakses secara acak, sehingga sistem operasi dan aplikasi dapat mengakses data yang dibutuhkan dengan cepat dan efisien. SDRAM merupakan jenis volatile memory, artinya data yang disimpan di SDRAM akan hilang ketika aliran listrik dihentikan atau saat komputer dimatikan.

SDRAM dikembangkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh teknologi memori sebelumnya, seperti DRAM (Dynamic Random Access Memory), yang memiliki akses yang lebih lambat dibandingkan dengan SDRAM.

SDRAM digunakan dalam komputer sejak tahun 1996 dan menjadi standar industri untuk memori komputer hingga teknologi DDR (Double Data Rate) SDRAM muncul.

5. SRAM (Static Random Access Memory)

SRAM (Static Random Access Memory) adalah jenis volatile memory yang digunakan dalam komputer untuk menyimpan data sementara. SRAM menyimpan data dengan menggunakan kombinasi transistor yang menyimpan data secara statis.

SRAM memiliki kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan DRAM (Dynamic Random Access Memory) karena tidak memerlukan waktu refreshing seperti DRAM.

SRAM digunakan dalam aplikasi seperti cache memory, register memory, dan memory controller. Namun, SRAM memiliki kapasitas yang lebih kecil dan lebih mahal dibandingkan dengan DRAM, sehingga sering digunakan dalam aplikasi tertentu yang memerlukan kecepatan akses yang tinggi.

Pengertian Memori Non-Volatile

Memori Non Volatile adalah jenis memori digital yang tidak kehilangan konten karena pemadaman listrik atau ketika daya terputus. Ini memiliki sumber daya yang konstan dan tidak perlu secara teratur mengambil konten memori.

Ini juga disebut sebagai memori permanen karena sistem dapat mengambil kembali informasi yang tersimpan bahkan setelah power dimatikan dan kembali menyala.

Contoh khas memori Non Volatile adalah ROM, memori flash, hard disk drive, cakram optik, pita kertas dan banyak lagi. Memori semacam ini digunakan untuk tugas penyimpanan sekunder atau penyimpanan persisten jangka panjang.

Sebagian besar jenis memori Non Volatile memiliki batasan untuk tidak dihapus karena gangguan daya dan yang membuatnya dapat diterima untuk penggunaan utama. Memori ini lebih mahal dan memberikan kinerja lebih sedikit karena membutuhkan waktu lebih lama untuk mengakses memori ini dalam sistem.

Pengertian Memori Non-Volatile

Contoh Memory Non-Volatile

Berikut ini beberapa contoh dari memori Non Volatile:

  • Memori Flash
  • SSD (Solid State Drive)
  • EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory)
  • NAND flash memory
  • FRAM (Ferroelectric Random Access Memory)

1. Memori Flash

Memori flash adalah jenis non volatile memory (NVM) yang digunakan dalam berbagai perangkat elektronik seperti ponsel, kamera digital, kartu SD, USB drive, dan lain-lain. Memori flash dapat menyimpan data meskipun tidak ada daya listrik.

Memori flash dibedakan menjadi dua jenis yaitu NOR flash dan NAND flash. NOR flash dapat diakses secara acak seperti RAM, sementara NAND flash digunakan untuk menyimpan data secara berurutan seperti hard drive.

Memori flash sangat populer karena harganya yang relatif murah dan kapasitas penyimpanannya yang cukup besar, serta memiliki daya tahan yang baik terhadap fisik dan panas.

2. SSD (Solid State Drive)

Solid State Drive (SSD) adalah jenis non volatile memory (NVM) yang digunakan sebagai pengganti hard drive (HDD) dalam komputer dan laptop. SSD menggunakan memori flash untuk menyimpan data, sehingga memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan HDD.

Keuntungan utama dari SSD adalah kecepatan akses data yang lebih cepat dibandingkan dengan HDD. Karena SSD tidak menggunakan mekanisme fisik untuk menyimpan data, maka proses pembacaan dan penulisan data jauh lebih cepat dibandingkan dengan HDD.

Selain itu, SSD juga lebih ringan, lebih tahan terhadap guncangan dan getaran, dan memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan dengan HDD.

SSD dapat digunakan sebagai storage internal pada komputer atau laptop, atau sebagai storage eksternal yang dapat dihubungkan melalui USB. Namun, harga dari SSD masih cukup mahal dibandingkan dengan HDD, sehingga masih digunakan sebagai pilihan untuk pengguna yang memerlukan kecepatan akses data yang tinggi.

3. EEPROM

EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory) adalah jenis non volatile memory (NVM) yang dapat diubah atau dihapus secara elektrik.

EEPROM digunakan dalam perangkat elektronik seperti BIOS pada komputer, pengaturan pada perangkat elektronik lainnya, atau sebagai penyimpanan data yang diperlukan pada sistem embedded.

EEPROM memiliki kapasitas penyimpanan yang relatif kecil dibandingkan dengan memori flash atau SSD, namun memiliki keuntungan yang sangat penting yaitu dapat diubah atau dihapus secara elektrik.

Hal ini memungkinkan untuk pengubahan firmware atau pengaturan tanpa harus mengakses fisik perangkat elektronik tersebut.

EEPROM juga memiliki jangka hidup yang cukup panjang, dengan jumlah pengubahan data yang terbatas. EEPROM digunakan dalam berbagai aplikasi seperti perangkat embedded, perangkat medis, dan peralatan industri yang memerlukan data yang dapat diubah secara elektrik.

4. NAND Flash Memory

NAND flash memory adalah jenis non volatile memory (NVM) yang digunakan dalam berbagai perangkat elektronik seperti USB drive, kartu SD, dan lainnya. NAND flash memory menggunakan teknologi NAND untuk menyimpan data, yang memungkinkan untuk menyimpan data secara berurutan seperti hard drive.

NAND flash memory memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar dibandingkan dengan NOR flash memory, namun memiliki kecepatan akses yang lebih rendah. NAND flash memory juga memiliki jumlah pengulangan pembacaan yang lebih sedikit sebelum mengalami kerusakan.

NAND flash memory sangat populer digunakan dalam perangkat elektronik karena harganya yang relatif murah dan kapasitas penyimpanannya yang cukup besar, serta memiliki daya tahan yang baik terhadap fisik dan panas.

5. FRAM

FRAM (Ferroelectric Random Access Memory) adalah jenis non volatile memory (NVM) yang menggunakan teknologi feroelektrik untuk menyimpan data. FRAM memiliki kecepatan akses yang sama dengan RAM konvensional dan juga dapat menyimpan data meskipun power off.

FRAM menggunakan teknologi feroelektrik yang memungkinkan untuk menyimpan data tanpa menggunakan arus listrik, sehingga memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan dengan memori flash atau EEPROM.

FRAM juga memiliki jumlah pengulangan pembacaan dan penulisan yang lebih tinggi dibandingkan dengan memori flash atau EEPROM.

FRAM digunakan dalam aplikasi yang memerlukan pengaksesan data yang cepat dan banyak, seperti sistem kontrol industri, perangkat medis, peralatan uji, dan peralatan survei. Namun, harga dari FRAM masih cukup mahal dan belum digunakan secara luas dibandingkan dengan teknologi lain.

Apa Perbedaan Memori Volatile dan Non Volatile

Perbedaan Memori Volatile dan Non Volatile

Berikut ini beberapa perbedaan memori Volatile dan Non Volatile yang perlu kamu ketahui:

  • Daya Listrik: Memori Volatile memerlukan daya listrik konstan untuk menyimpan informasi, sementara memori Non Volatile tidak membutuhkannya.
  • Jenis Data yang Disimpan: Memori Volatile digunakan untuk menyimpan data sementara, seperti data yang sedang diproses atau data dalam RAM. Sementara itu, memori Non Volatile digunakan untuk penyimpanan data jangka panjang, seperti file dan folder.
  • Kapasitas Penyimpanan: Memori Non Volatile memiliki kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar daripada memori Volatile yang mudah menguap.
  • Bagikan Data: Memori Non Volatile lebih mudah dibagikan dengan orang lain dibandingkan memori Volatile yang mudah menguap.
  • Cadangan Data: Membuat cadangan data pada memori Non Volatile lebih mudah dibandingkan dengan memori Volatile.
  • Kecepatan: Memori Volatile biasanya lebih cepat dibandingkan memori Non Volatile.
  • Pengaruh pada Sistem: Memori Non Volatile mempengaruhi kapasitas penyimpanan sistem sementara memori Volatile mempengaruhi kinerja sistem.
  • Fungsi Membaca/Menulis: Memori Volatile dapat membaca dan menulis data melalui ingatannya, sedangkan memori Non Volatile hanya dapat membaca data dan tidak bisa menulis.
  • Penggunaan: Memori Volatile digunakan sebagai media penyimpanan utama yang memungkinkan akses cepat ke file sistem. Sementara itu, memori Non Volatile biasanya digunakan untuk tugas penyimpanan sekunder atau penyimpanan jangka panjang.
  • Keamanan Informasi: Memori Volatile lebih cocok untuk melindungi informasi sensitif karena data tidak tersedia begitu sistem dimatikan.
  • Biaya dan Kinerja: Biaya memori Volatile cenderung lebih rendah dan memberikan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan memori Non Volatile.
  • Daya Tahan Menulis: Memori Non Volatile memiliki daya tahan menulis yang lebih buruk dibandingkan dengan memori Volatile yang mudah menguap.
  • Mobilitas Data: Memori Non Volatile memungkinkan penyimpanan data untuk periode yang lebih lama dan dapat dibawa ke mana saja, sedangkan memori Volatile tidak dirancang untuk tujuan tersebut.
  • Fungsi dalam Komputer: Memori Volatile bisa dibaca dan ditulis oleh prosesor dan perangkat lainnya, sementara memori Non Volatile berisi program startup BIOS yang digunakan untuk boot komputer.

FAQ

Berikut ini pertanyaan seputar volatile memory dan non volatile memory.

1. Apa Fungsi dari Non Volatile Memory?

Fungsi non volatile memory adalah untuk menyimpan data yang tetap tersimpan meskipun listrik padam, digunakan untuk menyimpan sistem operasi, program, dan data yang dibutuhkan saat booting.

2. Apakah RAM Termasuk Volatile?

Ya, RAM termasuk volatile memory (memori yang hilang saat power off) karena RAM menyimpan data sementara saat komputer dihidupkan dan hilang saat komputer dimatikan.

RAM digunakan untuk meningkatkan performa komputer dan memungkinkan multi-tasking yang lebih baik dengan kecepatan akses data yang lebih cepat dibandingkan dengan non volatile memory seperti hard drive.

3. Apa Perbedaan Utama Antara Volatile Memory dan Non Volatile Memory?

Perbedaan utama antara volatile memory dan non volatile memory adalah masa simpan data. Volatile memory hilang jika power off, sementara non volatile memory menyimpan data meskipun power off.

Volatile memory digunakan untuk menyimpan data yang akan digunakan dalam waktu dekat, sementara non volatile memory digunakan untuk menyimpan data yang akan digunakan dalam waktu yang lebih lama.

4. Bagaimana Cara Mengecek Jumlah Volatile Memory yang Tersedia di Komputer?

Untuk mengecek jumlah volatile memory (RAM) yang tersedia di komputer dapat menggunakan Task Manager pada windows, menggunakan sistem properties, menggunakan perintah Command Prompt, dan menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti Speccy, CPU-Z.

5. Bagaimana Cara Kerja Volatile Memory

Cara kerja volatile memory (RAM) adalah dengan menyimpan data sementara saat komputer di hidupkan dan hilang saat komputer dimatikan, memiliki kecepatan akses data yang lebih cepat dibandingkan dengan non volatile memory dan digunakan untuk meningkatkan performa komputer dan memungkinkan multi-tasking yang lebih baik.

6. Mengapa Hardisk Dikatakan Bersifat Non-Volatile?

Hardisk dikatakan bersifat non-volatile karena data yang disimpan dalam hardisk tetap tersimpan meskipun listrik padam. Hardisk menyimpan data dalam bentuk magnetis pada permukaan cakram, data ini tetap tersimpan meskipun power off.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan dari Teknatekno.com seputar perbedaan memori volatile dan non volatile yang perlu kamu ketahui. Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan:

Memori volatile adalah jenis memori yang menyimpan informasi hingga komputer atau perangkat berjalan dengan daya tetapi kehilangan memori yang tersimpan saat sumber daya terputus atau dimatikan. Dibandingkan dengan memori non volatile, ini sangat cepat dan membutuhkan ubin minimum untuk mengakses file sistem.

Sedangkan memori non volatile adalah jenis memori digital yang tidak kehilangan konten karena pemadaman listrik atau saat listrik padam. Ini juga disebut sebagai memori permanen karena dapat mengambil informasi yang tersimpan bahkan setelah sistem dimatikan dan dihidupkan kembali.

Adapun perbedaan memori volatile dan non volatile adalah memori volatile kehilangan isinya saat daya dimatikan tetapi dengan memori non volatile tidak ada konten sistem yang hilang saat daya dimatikan.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like