Pengertian Internet of Things (IoT), Manfaat, Unsur, Cara Kerja, dan Contohnya

Teknatekno.com – Hai Teknozen! Pernahkah kamu mendengar istilah apa itu IoT (Internet of Things)? Berikut penjelasan mengenai pengertian Internet of Things (IoT), manfaat, unsur-unsur, cara kerja serta prinsip IoT yang perlu kamu ketahui.

Secara umum pengertian Internet of Things (IoT) adalah sistem teknologi yang disematkan dengan sensor, kemampuan pemrosesan, perangkat lunak, dan teknologi lain yang menghubungkan dan bertukar data dengan perangkat melalui Internet. Untuk lebih jelasnya lagi simak artikel dibawah ini.

Memahami Pengertian IoT

Apa itu Internet of Things (IoT)

Pengertian Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep mengenai benda sehari-sehari dengan sensor, software, atau teknologi lainnya di dalamnya, memungkinkannya terhubung dengan perangkat dan sistem lain melalui jaringan internet. Secara sederhana, tujuan dari gagasan ini adalah untuk menghubungkan semua item fisik ke internet.

Manfaat IoT yang akhirnya bisa kamu rasakan adalah efisiensi waktu, meminimalisir effort kerja, meningkatkan proses collecting data, mengefektifkan analisis data, meningkatkan sistem keamanan, dll.

Contoh sederhana dari penerapan konsep ini adalah lampu pintar. Bayangkan, lampu di rumah kamu bisa menyala hari sudah mulai gelap dan mati pada saat cahaya mulai muncul.

Alat tersebut beroperasi berdasarkan sensor cahaya. kamu juga bisa mengontrolnya melalui smartphone. Penerapan Internet of things ini bisa mencakup peralatan rumah tangga yang sederhana hingga alat industri yang lebih kompleks.

Internet of things bahkan bisa digabungkan dengan teknologi lain. Misalnya, artificial intelligence, machine learning, big data, dll. Kombinasi tersebut berpotensi menciptakan obyek-obyek yang semakin canggih.

Pengertian IoT Menurut Para Ahli

Internet of Things (IoT) adalah konsep yang berkembang pesat dalam teknologi informasi dan komunikasi. Berikut adalah pengertian Internet of Things menurut para ahli:

    • Kevin Ashton: Kevin Ashton adalah seorang pionir dalam pengembangan teknologi IoT. Menurutnya, IoT adalah jaringan objek fisik yang terhubung melalui internet. Dia memperkenalkan istilah ini pada tahun 1999.
    • Gartner: Gartner, sebuah perusahaan riset teknologi, mendefinisikan IoT sebagai jaringan besar dari objek fisik yang berkomunikasi satu sama lain melalui internet. Objek-objek ini dilengkapi dengan sensor, perangkat lunak, dan teknologi lainnya yang memungkinkan mereka untuk mengumpulkan dan bertukar data.
    • Cisco: Menurut Cisco, IoT adalah penyatuan pengumpulan data yang paling akurat dan informasi terbaru dari dunia fisik dengan proses bisnis yang berjalan.
    • McKinsey: McKinsey & Company, perusahaan konsultan global, mendefinisikan IoT sebagai jaringan perangkat fisik, kendaraan, bangunan, dan perangkat lainnya yang diintegrasikan dengan elektronik, perangkat lunak, sensor, dan koneksi jaringan untuk meningkatkan pengumpulan dan pertukaran data.
    • Forrester Research: Forrester Research menggambarkan IoT sebagai ekosistem teknologi yang terdiri dari perangkat fisik yang terhubung, perangkat lunak, dan layanan yang memungkinkan perangkat untuk mengumpulkan dan berbagi data dengan platform lain atau aplikasi yang terhubung.
    • International Telecommunication Union (ITU): ITU mendefinisikan IoT sebagai jaringan infrastruktur global yang memungkinkan berbagai aplikasi yang mencakup berbagai industri dan penggunaan berbagai jenis perangkat, yang menghasilkan berbagai jenis data.
    • European Commission: Menurut Komisi Eropa, IoT adalah infrastruktur global untuk informasi masyarakat yang berbasis pada teknologi sensor, jaringan komunikasi, perangkat lunak, dan infrastruktur data.
    • Peter Diamandis dan Steven Kotler: Dalam bukunya yang berjudul “Abundance: The Future Is Better Than You Think,” mereka mendefinisikan IoT sebagai jaringan dari triliunan sensor yang mengumpulkan data dari setiap sudut dunia, memungkinkan kita untuk memahami dan mengendalikan lingkungan kita dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin.
    • Institut IEEE untuk Internet of Things: Institut IEEE mendefinisikan IoT sebagai sebuah arsitektur terdistribusi yang mendukung konektivitas berbasis IP dan antarmuka layanan, yang bersama-sama membentuk jaringan global yang dinamis dan otonom untuk mencapai tujuan dari berbagai aplikasi melalui interoperabilitas yang aman.

Manfaat Internet of Things (IoT)

Ada tiga manfaat IoT yang bisa dirasakan kamu sebagai penggunanya, apa saja?

1. Efisiensi

IoT menjadi meningkatkan efisiensi kerja dan aktivitas sehari-hari, karena semakin banyaknya jenis koneksi yang diciptakan, semakin kecil jumlah waktu kamu dalam meneyelesaikan tugas. Dengan demikian, efisiensi kegiatan kamu akan terjaga dengan IoT.

2. Monitor Kegiatan Secara Praktis

IoT dapat membantu kamu mengontrol dan memonitor seluruh kegiatan lebih mudah, bahkan dapat merekomendasikan alternatif kegiatan atau pekerjaan yang lebih gampang.

3. Koneksi Lebih Mudah

Konektivitas antar perangkat akan menjadi lebih mudah, karena semakin baiknya koneksi antar jaringan berjalan, maka sistem perangkat IoT kamu akan berjalan cepat dan efektif.

Unsur-Unsur IoT

Unsur-Unsur IoT

Setelah mengenal apa itu internet of things, selanjutnya masuk pada pembahasan mengenai unsur-unsur IoT. Setidaknya, terdapat lima unsur pembentuk dari internet termasuk juga kecerdasan buatan, konektivitas, sensor, dan lain sebagainya. Berikut merupakan penjabarannya:

1. Artificial Intelligence

Artificial Intelligence (AI) atau dalam bahasa Indonesia berarti kecerdasan buatan merupakan merupakan sebuah penemuan yang dapat memberikan kemampuan bagi setiap teknologi atau mesin untuk berpikir (menjadi “smart”).

Jadi, dalam hal ini AI dilakukan dengan pengumpulan data yang beragam, pemasangan jaringan, dan pengembangan algoritma kecerdasan buatan.

Sehingga, dari yang awalnya sebuah mesin hanya dapat melaksanakan perintah dari pengguna secara langsung, sekarang dapat melakukan berbagai aktivitas sendiri tanpa menunggu instruksi dari pengguna. Misalnya saja, teknologi AI yang diterapkan pada robot pelayan di sebuah restoran di Jepang.

Dimana, kemampuan robot tersebut dapat berpikir layaknya seorang pelayan manusia asli. Karena di dalam sistem kendali robot tersebut telah menggunakan bantuan AI. engan secara komprehensif mencakup berbagai sumber data dan informasi serta algoritma yang rumit

2. Konektivitas

Konektivitas, sering dikenal sebagai penghubung antar jaringan. Setiap dalam sistem IoT yang terdiri dari perangkat kecil akan terhubung ke jaringan. Hasilnya, kinerja akan lebih efektif dan efisien.

Untuk standar biaya pemasangan jaringan tidak selalu membutuhkan jaringan yang besar dan biaya yang mahal. kamu juga dapat membangun sistem perangkat menggunakan jaringan yang lebih sederhana.

3. Perangkat Ukuran Kecil

Di dalam perkembangan teknologi masa kini, semakin kecil sebuah perangkat maka akan menghasilkan biaya yang lebih sedikit, namun efektifitas dan skalabilitas menjadi tinggi. Hasilnya, masyarakat akan dapat memanfaatkan produk teknologi berbasis IoT dengan lebih nyaman, akurat, dan efektif di masa mendatang.

4. Sensor

Sensor adalah fitur yang membedakan IoT dari peralatan kompleks lainnya. Dengan sensor, dimungkinkan untuk membuat instrumen yang dapat mengubah IoT dari jaringan pasif menjadi sistem aktif yang terintegrasi dengan dunia nyata.

5. Keterlibatan Aktif

Banyak mesin modern yang masih menggunakan keterlibatan (engagement) secara pasif. Namun, yang menjadi pembeda dari mesin yang lain, IoT telah menerapkan metode paradigma aktif dalam berbagai konten, produk, serta layanan yang tersedia.

Cara Kerja IoT

Cara kerja internet of things adalah memanfaatkan sebuah argumentasi dari algoritma bahasa pemrograman yang telah tersusun. Setiap argumen yang terbentuk akan menghasilkan sebuah interaksi yang akan membantu perangkat keras atau mesin dalam melakukan fungsi atau kerja.

Mesin tidak memerlukan campur tangan manusia dan dapat dioperasikan secara mandiri. Jaringan internet yang berfungsi sebagai penghubung sistem dan perangkat keras merupakan aspek terpenting dalam pengoperasian program. Fungsi utama manusia adalah mengawasi setiap aktivitas dan perilaku mesin.

Hambatan paling signifikan terhadap pertumbuhan Internet of Things adalah tingginya biaya sumber daya, serta konfigurasi jaringan yang rumit. Biaya pembangunan masih tinggi, dan tidak semua kota atau negara memprioritaskan IoT sebagai kebutuhan utama.

Prinsip IoT

Prinsip Internet of Things (IoT)

Dalam keynote speech-nya di Dr. Tom Bradicich adalah Wakil Direktur Teknik Server di Hewlett-Packard. Di Industrial Internet Consortium’s Energy Summit, dia mendapat kehormatan untuk memberikan keynote speech.

Dalam keynote speech-nya, dia menyatakan ada 7 prinsip IoT. Dengan kata lain, cara kerja IoT mengacu pada prinsip-prinsip tersebut.

1. Big Analog Data

Data analog merepresentasikan hal-hal alamiah di dunia manusia. Contoh data analog yaitu: cahaya, suara, suhu, getaran, kecepatan, akselerasi, waktu, lokasi, dll.

Ini adalah merupakan data tertua, tercepat dan terbesar daripada jenis big data lain terutama data digital. Akibatnya, data analog harus diperlakukan berbeda dari data digital.

2. Perpetual Connectivity

Internet of things akan selalu terhubung dan selalu aktif. Dengan kata lain, konektivitasnya bersifat abadi. Jadi, perangkat akan terhubung dengan internet secara terus menerus.

Dengan demikian, user bisa memonitor informasi real time secara berkelanjutan dan maintenance perangkat untuk optimasi sesuai kebutuhan.

Selain itu, bisnis dapat memperoleh keuntungan dari konektivitas yang berkelanjutan dan berkelanjutan dengan pelanggan mereka. Perusahaan kemudian dapat menggunakan analisis pemasaran untuk mendorong pelanggan membeli.

Dr. Tom Bradicich menyebut hal itu dengan istilah 3M: Monitor, Maintain, dan Motivate:

  • Monitor: Pemantauan berkelanjutan yang memberikan pengetahuan berisi informasi real time tentang penggunaan suatu produk atau pengguna di lingkungan industri.
  • Maintain: Pemantauan berkelanjutan memungkinkan kita untuk melakukan peningkatan atau tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan kebutuhan.
  • Motivate: Konektivitas yang konstan dan berkelanjutan dengan konsumen atau pekerja memungkinkan pelaku usaha atau pemilik organisasi untuk memotivasi orang lain membeli produk, mengambil tindakan, dan sebagainya.

3. Really Real Time

Real time pada konsep internet of things tidak bekerja seperti hal lain. Real time pada konsep ini bahkan bukan pada saat data mengenai switch jaringan atau sistem komputer. Internet of Things didasarkan pada gagasan waktu nyata, yang dimulai ketika sensor menerima data.

Contohnya untuk alat pencegah kebakaran. kamu tentu butuh informasi secepat mungkin sebelum api melahap habis rumah kamu.

Hasilnya, alat akan aktif dalam sepersekian detik setelah sensor asap dan suhu mengidentifikasi kebakaran. Pertimbangkan ketidaknyamanan karena harus menunggu data dikirim ke cloud atau pusat data. Rumahmu pasti berantakan.

4. The Spectrum of Insight

“Spectrum of Insight” berasal dari data IoT. Data tersebut termasuk dalam 5 fase data flow, yaitu: real time, in motion atau bergerak, early life atau awal mula menyala, at rest atau saat istirahat, dan arsip.

Spectrum of insight mencakup data real time untuk menentukan respon langsung pada sistem kontrol. Selain itu, data yang masuk arsip (pusat data), jadi insight penting untuk melakukan analisis perbandingan dengan data bergerak yang lebih baru.

5. Immediacy Versus Depth

Dalam konsep ini, “Time-to-Insight” sangatlah penting. Artinya, analisis data yang bernilai atau memiliki value untuk mendukung pengambilan keputusan.

Prinsip immediacy versus depth artinya menukar kedalaman informasi dengan kecepatan time-to-insight. Dengan adanya komputer dan solusi internet of things, time-to-Insight” mungkin sudah diperoleh dengan komputer dan solusi Internet of Things selama analisis dasar.

6. Shift Left

Insight yang cepat dan mendalam sangatlah sulit untuk mendapatkannya. Bagaimanapun, para insinyur sudah terlatih untuk memecahkan obyek yang bertentangan seperti hal di atas.

James colling menyebut fenomena itu dengan istilah “The Genius of the AND”. Untuk menjelaskan prinsip ini, Dr. Tom Bradicich menggunakan arsitektur 4 Tier End-to-End IoT Solutions.

Dorongan untuk mendapatkan insight cepat dan mendalam membuat proses komputasi tingkat tinggi dan analisis data bergeser ke kiri menuju Tier 3. Padahal, hal tersebut biasanya tersedia di cloud atau pusat data (Tier 4).

Dengan demikian, komputasi mendalam akan berada lebih dekat dengan sumber data. Tepatnya berada pada poin akuisisi dan akumulasi data di sensor (Tier 1) dan network gateway (Tier 2).

7. The Next V

Para ahli sering menyebut karakterisasi data besar sebagai “V”, yang merupakan singkatan dari Volume, Velocity, Variety, dan Value. Gagasan The Next V menyiratkan bahwa hanya satu V yang dimaksudkan visibilitas.

Artinya, pada saat data terkumpul, data scientist di seluruh dunia harus memiliki akses supaya bisa menggunakannya sesuai kebutuhan. Visibilitas memberikan kemudahan pada user karena tidak harus mengirim data dalam jumlah besar ke seseorang atau ke lokasi yang jauh.

Contoh

Contoh Internet of Things (IoT)

Aplikasi dan perangkat Internet of Things (IoT) dapat digunakan di berbagai sektor. Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi Internet of Things (IoT) di berbagai bidang:

1. Bidang Kesehatan

Sensor Internet of Things (IoT) terbaru memungkinkan dokter untuk menerima akses real-time ke status kesehatan pasien, serta mengumpulkan dan menyimpan data pasien di cloud storage.

Teknologi dalam kedokteran ini berpotensi secara drastis memangkas waktu yang diperlukan untuk perawatan rutin, menyederhanakan proses sekaligus menurunkan risiko penyakit, dan meningkatkan penggunaan dan ketersediaan perangkat keras.

Salah satu contohnya adalah di tempat tidur rumah sakit, yang dilengkapi dengan sensor khusus untuk memantau tanda-tanda vital, tekanan darah, oksimeter, dan suhu tubuh.

2. Bidang Energi

Penggunaan Internet of Things (IoT) yang paling sederhana yang selama ini sering dijumpai di bidang energi adalah penerapan sensor gerak dan sensor cahaya pada lampu yang dapat meminimalkan penggunaan energi listrik.

Misalnya, lampu hanya akan menyala jika ada gerakan di sekitarnya dan akan langsung mati jika sensor tidak mendeteksi adanya gerakan. Atau, jika sensor cahaya mendeteksi sejumlah besar partikel cahaya, lampu akan segera mati, dan sebaliknya.

Selain lampu, penerapan Internet of Things (IoT) dapat ditemukan di Smart TV dan peralatan AC. kamu tidak perlu khawatir lupa mematikan gadget saat bepergian selama kamu memiliki ponsel dan koneksi internet di semua perangkat kamu. Dimungkinkan untuk mematikan dan menghidupkannya dari jarak jauh.

3. Bidang Transportasi

Internet of Things (IoT) dapat membantu mengelola lalu lintas kendaraan di kota-kota besar serta berkontribusi pada konsep smart city.

Saat kamu menggunakan Waze atau Google Maps, sensor di ponsel kamu mengumpulkan dan mengirim data ke cloud untuk diproses, sekaligus memantau lalu lintas dan menampilkan kondisi rute alternatif, serta jarak dan perkiraan waktu yang diperlukan untuk sampai ke tujuan kamu.

Contoh lainnya adalah pembuatan mobil self-driving (autopilot), yang masih dalam tahap penelitian dan pengujian.

4. Bidang Lingkungan Umum

Sensor yang ditanamkan pada meteran air dan terhubung ke internet serta dilengkapi dengan perangkat lunak yang diperlukan, mampu membantu perusahaan penyedia untuk memahami perilaku konsumen, mendeteksi kesalahan dalam layanan pasokan, melaporkan hasil, hingga menawarkan program yang tepat untuk konsumen.

Selanjutnya, di sisi konsumen, mereka dapat memantau informasi tentang berapa banyak air yang digunakan secara real time melalui situs web. Pemberitahuan otomatis juga dapat dikirim ke konsumen jika penggunaannya melebihi rata-rata, yang menunjukkan kemungkinan kebocoran.

FAQ

Berikut ini pertanyaan seputar pengertian Internet of Things (IoT).

1. Apa Tujuan dari Internet of Things?

IoT membantu dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi. Misalnya, sensor mobil akan mengumpulkan data tentang kinerja mobil, yang mana data akan diperoleh oleh pabrik. Sehingga pabrik bisa menganalisa dan mengoptimalkan, misalnya desain atau performa lainnya.

2. Apakah IoT Harus Terhubung dengan Internet?

Agar IoT berfungsi, setidaknya harus ada tiga hal penting yaitu perangkat, konektivitas internet, dan pusat data cloud.

3. Apakah Konsep IoT Dapat Berjalan dalam Kehidupan Sehari Hari?

Bersepeda, tenis, dan sepak bola adalah semua olahraga yang dapat memanfaatkan sensor dan dapat ditingkatkan dengan penggunaan perangkat IoT.

4. Bagaimana Penerapan Internet of Things di Indonesia?

Penerapan Internet of Things di Indonesia dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain smart public transportation system, smart city, digital payment, logistik, manufaktur dan ritel dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan dari Teknatekno seputar Internet of Things (IoT), mulai dari pengertiannya, manfaat, unsur-unsur, cara kerja serta prinsip IoT yang perlu kamu ketahui.

Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa, pengertian Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep mengenai benda sehari-sehari dengan sensor, software, atau teknologi lainnya di dalamnya, memungkinkannya terhubung dengan perangkat dan sistem lain melalui jaringan internet.

IoT dapat membantu kamu mengontrol dan memonitor seluruh kegiatan lebih mudah, bahkan dapat merekomendasikan alternatif kegiatan atau pekerjaan yang lebih gampang.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like