8 Cara Melakukan Analisa Fundamental Saham, Investor Pemula Wajib Tahu

Teknatekno.comAnalisa fundamental saham merupakan metode penting dalam dunia investasi saham. Artikel ini akan membahas langkah-langkah dalam melakukan analisa fundamental saham, mulai dari menganalisis laporan keuangan hingga mengikuti berita terkini tentang perusahaan dan industri.

Investasi saham menjadi salah satu cara untuk mengembangkan uang secara pasif. Namun, investasi saham juga mengandung risiko yang tinggi. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi saham, seorang investor harus memahami risiko dan mengetahui bagaimana cara untuk mengurangi risiko tersebut.

Salah satu cara untuk mengurangi risiko adalah dengan melakukan analisa fundamental saham. Analisa fundamental saham membantu seorang investor untuk menentukan nilai intrinsik sebuah perusahaan dan membantu dalam pengambilan keputusan investasi.

Dalam artikel ini, akan dibahas langkah-langkah dalam melakukan analisa fundamental saham dan faktor-faktor yang harus diperhatikan. Dengan melakukan analisa fundamental yang baik, seorang investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik dan mengurangi risiko investasi saham.

Apa itu Analisis Fundamental

Apa itu Analisis Fundamental

Analisis fundamental adalah proses evaluasi kinerja perusahaan dan faktor-faktor ekonomi, industri, dan bisnis yang mempengaruhi nilai saham perusahaan tersebut.

Tujuan utama dari analisis fundamental adalah untuk memperkirakan nilai intrinsik perusahaan dan menentukan apakah saham perusahaan tersebut overvalued atau undervalued.

Proses analisis fundamental dilakukan dengan mengumpulkan data keuangan perusahaan, melihat laporan keuangan perusahaan, serta memeriksa berbagai faktor ekonomi dan industri yang mempengaruhi kinerja perusahaan.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam analisis fundamental saham antara lain:

  • Kinerja Keuangan Perusahaan: Faktor ini mencakup pendapatan, laba bersih, aset, liabilitas, dan rasio keuangan lainnya yang dapat memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan perusahaan.
  • Kinerja Industri: Faktor-faktor ini mencakup persaingan di dalam industri, posisi perusahaan dalam industri, dan tren pertumbuhan industri secara keseluruhan.
  • Manajemen Perusahaan: Kinerja manajemen perusahaan, seperti strategi bisnis, kebijakan keuangan, dan kemampuan manajemen dalam mengelola risiko, dapat memengaruhi kinerja perusahaan dan nilai sahamnya.
  • Valuasi Saham: Faktor ini mencakup harga saham yang sesuai dengan kinerja perusahaan dan valuasi terhadap pesaing di industri yang sama.
  • Dividen Perusahaan: Faktor ini meliputi kebijakan pembagian dividen perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen kepada pemegang saham.
  • Prospek Pertumbuhan Perusahaan: Faktor ini mencakup potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan dan strategi yang diambil perusahaan untuk mencapai pertumbuhan tersebut.
  • Faktor Non-Keuangan: Faktor-faktor ini meliputi isu sosial dan lingkungan, reputasi perusahaan, dan faktor lainnya yang dapat memengaruhi persepsi pasar terhadap perusahaan dan nilai sahamnya.
  • Faktor Ekonomi: Faktor ini mencakup suku bunga, inflasi, tingkat pengangguran, dan kondisi ekonomi lainnya yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan dan pasar saham secara keseluruhan.
  • Kebijakan Pemerintah: Kebijakan fiskal dan moneter yang diambil oleh pemerintah dapat memengaruhi kinerja perusahaan dan pasar saham.

Setelah mengumpulkan data, analisis fundamental dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, seperti analisis rasio, analisis neraca, analisis laporan laba rugi, dan analisis arus kas.

Beberapa rasio yang sering digunakan dalam analisis fundamental saham antara lain Price to Earnings (P/E) ratio, Price to Book (P/B) ratio, Dividend Yield ratio, dan Debt to Equity ratio.

Dalam investasi saham, analisis fundamental sangat penting untuk menentukan nilai intrinsik saham perusahaan dan memilih saham yang tepat untuk diinvestasikan. Dengan melakukan analisis fundamental yang tepat, seorang investor dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan potensi keuntungan dalam investasi saham.

Analisis saham adalah proses menganalisis nilai suatu saham dengan menggunakan berbagai metode dan teknik. Analisis saham berguna bagi investor untuk membantu mereka membuat keputusan investasi yang cerdas.

Ada dua jenis analisis saham yang umum dilakukan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental melibatkan evaluasi kinerja keuangan perusahaan dan kondisi ekonomi makro dan mikro yang dapat mempengaruhi harga saham.

Sedangkan analisis teknikal melibatkan pengamatan pola pergerakan harga saham dalam grafik dan menggunakan alat teknis seperti moving average, RSI, dan MACD untuk membantu memprediksi arah pergerakan harga saham.

Kriteria Saham dengan Fundamental Baik

Kriteria dalam memilih saham melalui analisis fundamental adalah sebagai berikut:

  1. Kapitalisasi Pasar: Memilih saham yang memiliki kapitalisasi pasar lebih dari Rp500 miliar dapat menjadi salah satu pertimbangan karena perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar cenderung memiliki stabilitas dan likuiditas yang tinggi.
  2. Model Bisnis yang Jelas: Saham dari perusahaan dengan model bisnis yang jelas dapat dijadikan pilihan karena perusahaan dengan model bisnis yang jelas cenderung lebih dapat dipahami dan diprediksi kinerjanya.
  3. Pertumbuhan Laba atau Saham: Memilih saham dari perusahaan yang terus meningkatkan laba atau sahamnya dapat dijadikan pilihan karena menunjukkan kinerja perusahaan yang baik.
  4. Rasio Hutang Ekuitas yang Sehat: Saham dari perusahaan yang tidak memiliki hutang melebihi standar maksimal rasio DER (Debt Equity Ratio) dapat dijadikan pilihan karena menunjukkan keuangan perusahaan yang sehat.
  5. Price Earning Ratio (PER) yang Wajar: Memilih saham dengan rata-rata Price Earning Ratio (PER) yang tidak jauh berbeda dengan perusahaan sejenisnya dapat dijadikan pilihan karena menunjukkan harga saham yang wajar dan tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan pendapatan perusahaan.

Cara Analisa Fundamental Saham

Cara Analisa Fundamental Saham

Analisa fundamental saham adalah metode yang digunakan dalam dunia investasi saham untuk menganalisis informasi keuangan dan operasional sebuah perusahaan.

Dalam melakukan analisa fundamental saham, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan analisa fundamental saham:

1. Menganalisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah dokumen penting dalam analisa fundamental. Laporan keuangan biasanya terdiri dari tiga bagian utama: laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Dalam menganalisis laporan keuangan, seorang investor harus memperhatikan beberapa hal seperti:

  • Pendapatan: Pendapatan perusahaan harus meningkat dari waktu ke waktu. Jika pendapatan perusahaan menurun, hal ini dapat menjadi indikasi bahwa bisnis perusahaan tidak berjalan dengan baik.
  • Laba bersih: Laba bersih adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah mengurangi semua biaya. Seorang investor harus memperhatikan apakah laba bersih perusahaan meningkat atau menurun dari waktu ke waktu.
  • Neraca: Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tertentu. Seorang investor harus memperhatikan apakah perusahaan memiliki hutang yang terlalu tinggi atau tidak.

2. Menganalisis Industri dan Persaingan

Seorang investor juga harus mempertimbangkan kondisi industri dan persaingan di pasar. Beberapa faktor yang harus diperhatikan adalah:

  • Pertumbuhan industri: Jika industri berkembang pesat, maka perusahaan di industri tersebut akan cenderung memiliki hasil yang baik.
  • Persaingan: Seorang investor harus mempertimbangkan persaingan yang dihadapi perusahaan, dan melihat apakah perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif yang dapat membuatnya bertahan dalam jangka panjang.

3. Menganalisis Manajemen Perusahaan

Manajemen perusahaan juga merupakan faktor penting dalam analisa fundamental. Seorang investor harus mempertimbangkan:

  • Pengalaman manajemen: Seorang investor harus melihat apakah manajemen perusahaan memiliki pengalaman dan keterampilan yang cukup untuk menjalankan bisnis.
  • Visi dan strategi: Seorang investor harus mempertimbangkan visi dan strategi manajemen perusahaan untuk jangka panjang.

4. Menganalisis Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan perusahaan lain atau dengan industri. Beberapa rasio keuangan yang harus diperhatikan adalah:

  • Earning Per Share (EPS)

EPS adalah laba bersih yang dihasilkan dari satu lembar saham. Contohnya, jika nilai EPS adalah Rp 1.000, maka setiap lembar saham akan menghasilkan laba sebesar Rp 1.000 juga.

Rumus perhitungan EPS adalah jumlah laba bersih dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar:

Earning Per Share (EPS) = Laba bersih : Jumlah lembar saham yang beredar

Pencarian perusahaan dengan EPS yang meningkat menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berkembang dengan baik.

  • Price to Earning Ratio (PER)

Price to Earning Ratio (PER) adalah rasio atau tingkat yang menunjukkan keuntungan perusahaan dibandingkan dengan harga sahamnya. Rumus perhitungan PER adalah sebagai berikut:

Price to Earning Ratio (PER) = Harga saham : Laba per lembar saham (EPS)

PER menunjukkan durasi waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali modal yang digunakan untuk membeli saham setelah melakukan analisis fundamental saham.

Sebagai contoh, jika harga saham adalah Rp 1.000 dengan EPS sebesar Rp 50 per tahun, maka saham tersebut memiliki PER sebesar Rp 1.000 : Rp 50 = 20x.

Jika laba perusahaan tetap atau tidak berkembang menjadi Rp 50 per tahun, maka dibutuhkan waktu selama lima tahun untuk mendapatkan kembali modal. Terdapat dua cara untuk menghitung PER, yaitu:

  1. Trailing Price to Earning Ratio (PER): PER dihitung berdasarkan EPS tahun sebelumnya.
  2. Forward Price to Earning Ratio (PER): PER dihitung berdasarkan estimasi EPS di masa mendatang.

Harga saham dianggap murah jika PER-nya lebih rendah dari PER rata-rata. Misalnya, jika ada perusahaan tambang yang memiliki PER di bawah rata-rata, maka saham tambang tersebut akan dianggap murah.

Cara Membaca Analisa Fundamental Saham

  • Price to Book Value (PBV)

Price to Book Value atau PBV adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar pasar menilai harga perusahaan dibandingkan dengan kekayaannya. Rumus perhitungan PBV adalah sebagai berikut:

Price to Book Value (PBV) = Harga saham : Nilai Buku per Lembar Saham

Jika PBV sebesar dua kali, maka harga saham sudah meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan kekayaan bersih perusahaan. Biasanya, para investor disarankan untuk mencari saham dengan PBV yang lebih rendah.

  • Return on Equity (ROE)

Return on Equity atau ROE adalah rasio perolehan laba bersih yang dibukukan oleh perusahaan dibandingkan dengan total kekayaan bersihnya. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

Return on Equity (ROE) = Laba Bersih : Kekayaan Bersih

Sebagai contoh, jika ROE-nya sebesar 10 persen, maka setiap Rp 1.000 kekayaan bersih perusahaan yang ditanam oleh pemodal akan memberikan kontribusi sebesar Rp 100.

  • Dividend Yield (DY)

DY adalah rasio yang menunjukkan besarnya dividen yang dibagikan oleh perusahaan per lembar saham dibandingkan dengan harga sahamnya. Rumusnya adalah:

Dividend Yield (DY) = Dividen per lembar saham : Harga saham.

  • Debt to Equity Ratio (DER)

DER adalah rasio antara jumlah hutang dan kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan modal bersihnya. Rumusnya adalah:

DER = Total Kewajiban : Kekayaan Bersih.

5. Menganalisis Dividen Perusahaan

Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Seorang investor harus memperhatikan kebijakan dividen perusahaan serta tingkat pembayaran dividen perusahaan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Hal ini dapat memberikan gambaran mengenai kesehatan keuangan perusahaan serta kemampuan perusahaan untuk memberikan keuntungan bagi pemegang saham.

6. Menganalisis Prospek Pertumbuhan Perusahaan

Seorang investor harus memperhatikan prospek pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Beberapa faktor yang harus diperhatikan adalah pengembangan produk baru, ekspansi geografis, dan diversifikasi bisnis.

Seorang investor juga harus memperhatikan potensi pertumbuhan perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

7. Membuat Kesimpulan

Setelah melakukan analisa fundamental saham, seorang investor harus membuat kesimpulan mengenai potensi investasi pada saham perusahaan tersebut. Kesimpulan tersebut dapat berupa rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan saham perusahaan tersebut.

Dalam melakukan analisa fundamental saham, seorang investor juga harus memperhatikan faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi performa perusahaan. Beberapa faktor risiko yang harus diperhatikan adalah perubahan kebijakan pemerintah, persaingan yang semakin ketat, serta perubahan kondisi ekonomi global.

Sebagai seorang investor, melakukan analisa fundamental saham adalah langkah penting dalam memilih saham yang tepat untuk diinvestasikan. Dengan melakukan analisa fundamental saham yang baik, seorang investor dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan potensi keuntungan pada investasi saham.

8. Mengikuti Berita Perusahaan dan Industri

Seorang investor harus mengikuti berita terkini mengenai perusahaan dan industri yang diinvestasikan. Berita tersebut dapat memberikan informasi penting yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.

Seorang investor juga harus memperhatikan berita mengenai kebijakan pemerintah yang dapat berdampak pada industri tertentu.

Cara Hitung Nilai Wajar Saham dengan Analisis Fundamental

Cara Hitung Nilai Wajar Saham dengan Analisis Fundamental

Cara menghitung nilai wajar saham dengan analisis fundamental adalah sebagai berikut:

  1. Analisis Kinerja Keuangan: Pertama, lakukan analisis kinerja keuangan perusahaan dengan melihat laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Analisis ini akan memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan perusahaan dan kinerjanya dalam jangka waktu tertentu.
  2. Analisis Industri: Lakukan analisis industri untuk mengetahui tren pertumbuhan industri dan posisi perusahaan dalam industri tersebut. Hal ini akan membantu dalam menentukan potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan.
  3. Perhitungan Rasio Keuangan: Hitung rasio keuangan seperti Price to Earnings (P/E), Price to Book (P/B), dan Price to Sales (P/S) untuk mengetahui valuasi saham perusahaan dibandingkan dengan pesaing di industri yang sama.
  4. Perhitungan Diskon Arus Kas (DCF): Perhitungan DCF dilakukan dengan memproyeksikan arus kas masa depan perusahaan dan menentukan nilai diskonto yang tepat. Hasil dari perhitungan ini akan memberikan nilai wajar saham perusahaan.
  5. Analisis Kualitatif: Selain faktor-faktor yang dapat diukur, seperti kinerja keuangan dan valuasi saham, analisis fundamental juga melibatkan faktor kualitatif seperti manajemen perusahaan, reputasi, dan isu lingkungan. Hal ini dapat membantu dalam menentukan nilai wajar saham yang lebih akurat.

Dengan memperhatikan semua faktor ini dan melakukan analisis yang cermat, maka dapat dilakukan perhitungan nilai wajar saham dengan analisis fundamental yang lebih akurat dan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan investasi.

Contoh Analisa Fundamental Saham

Berikut ini adalah contoh analisis fundamental saham:

Perusahaan ABC adalah sebuah perusahaan manufaktur yang telah beroperasi selama 10 tahun di industri otomotif. Berikut adalah hasil analisis fundamental saham perusahaan ABC:

  1. Kinerja Keuangan: Selama 3 tahun terakhir, pendapatan perusahaan ABC mengalami kenaikan rata-rata sebesar 10% per tahun. Laba bersih perusahaan juga meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, rasio keuangan seperti rasio current ratio dan rasio debt to equity ratio menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan yang baik.
  2. Kinerja Industri: Industri otomotif mengalami pertumbuhan yang stabil selama 5 tahun terakhir. Perusahaan ABC memiliki pangsa pasar sebesar 20% di industri ini dan posisinya tergolong kuat.
  3. Manajemen Perusahaan: Manajemen perusahaan ABC memiliki reputasi yang baik dan telah mengambil kebijakan yang tepat dalam mengelola risiko dan strategi bisnis. Perusahaan ini juga memiliki rencana ekspansi di pasar internasional.
  4. Valuasi Saham: Rasio P/E perusahaan ABC lebih rendah dibandingkan dengan pesaing di industri yang sama. Hal ini menunjukkan valuasi saham yang masih terjangkau.
  5. Dividen Perusahaan: Perusahaan ABC memiliki kebijakan pembagian dividen yang baik dan memiliki kemampuan untuk membayar dividen secara konsisten.
  6. Prospek Pertumbuhan Perusahaan: Perusahaan ABC memiliki rencana ekspansi di pasar internasional yang berpotensi untuk meningkatkan pendapatan perusahaan di masa depan.

Berdasarkan hasil analisis fundamental di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan ABC memiliki kinerja yang baik dan memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan. Oleh karena itu, saham perusahaan ABC memiliki nilai wajar yang tinggi dan dapat menjadi pilihan investasi yang menarik.

Contoh Analisa Fundamental Saham

FAQ

Berikut ini adalah tanya jawab seputar analisa fundamental saham.

1. Apa Kegunaan dari Analisis Fundamental?

Secara umum, analisis fundamental digunakan untuk mempelajari fundamental ekonomi, neraca, laporan pendapatan, dan laporan keuangan lainnya. Analisis teknikal, di sisi lain, berkaitan dengan menganalisis pergerakan harga di masa lalu dan membandingkannya dengan fluktuasi harga di masa depan.

2. Analisa Fundamental Meliputi Apa Saja?

Analisis fundamental adalah sejenis studi yang mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kinerja perusahaan, analisis kompetitif, analisis industri, analisis makro-mikroekonomi, dan analisis pasar. Hal ini menunjukkan apakah perusahaan masih dalam keadaan sehat atau tidak.

3. Bagaimana Cara Melihat Fundamental Perusahaan?

  1. Membuat garis waktu.
  2. Berhati-hatilah terhadap per berbiaya rendah.
  3. Memanfaatkan asumsi proyeksi moderat
  4. perhatikan keadaan dan kondisi sektor.
  5. Perhatikan model bisnis emiten.
  6. Kehilangan fleksibilitas.
  7. Perhatikan kepribadian perusahaan.
  8. Terus belajar membaca.

4. Apa Bedanya Analisa Fundamental Saham dan Analisa Teknikal Saham?

Analisa fundamental saham berfokus pada evaluasi kinerja perusahaan dan faktor-faktor ekonomi, industri, dan bisnis yang mempengaruhi nilai saham, sedangkan analisa teknikal saham berfokus pada pergerakan harga saham dan pola-pola grafik.

5. Apa Saja Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan dalam Analisa Fundamental Saham?

Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam analisa fundamental saham antara lain kinerja keuangan perusahaan, kinerja industri, manajemen perusahaan, valuasi saham, dividen perusahaan, dan prospek pertumbuhan perusahaan.

6. Bagaimana Cara Menghitung Rasio P/E Ratio dan P/B Ratio?

P/E ratio dapat dihitung dengan membagi harga saham perusahaan dengan laba per saham perusahaan dalam setahun, sedangkan P/B ratio dapat dihitung dengan membagi harga saham perusahaan dengan nilai buku per saham perusahaan.

7. Mengapa Analisa Fundamental Saham Penting dalam Investasi Saham?

Analisa fundamental saham membantu seorang investor dalam memilih saham yang tepat untuk diinvestasikan dengan meminimalkan risiko dan meningkatkan potensi keuntungan.

Kesimpulan

Dalam melakukan investasi saham, analisa fundamental sangatlah penting untuk dilakukan. Seorang investor harus memahami seluk-beluk sebuah perusahaan, kondisi industri, dan mengikuti berita terkini.

Dengan melakukan analisa fundamental yang baik, seorang investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan mengurangi risiko investasi. Oleh karena itu, sebagai seorang investor, pastikan untuk selalu melakukan analisa fundamental sebelum melakukan investasi saham.

Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai cara melakukan analisa fundamental saham. Semoga artikel ini bisa bermanfaat ya!

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like