Pengertian Non Volatile Memory dan Contohnya

Teknatekno.com – Memahami pengertian non volatile memory di era teknologi yang semakin canggih ini sangat diperlukan bagi kita yang ingin mendalami ilmu tentang komputer.

Perlu diketahui, bahwa komputer memiliki dua jenis memori bernama volatile memory dan non volatile. Dari namanya saja sudah bisa kita tebak, bahwa keduanya memiliki perbedaan yang sangat bertolak belakang.

Jika sebelumnya Teknatekno.com sudah menjelaskan tentang apa itu volatile memory, pada kesempatan kali ini kami akan jelaskan mengenai pengertian non volatile memory lengkap dengan fungsi sampai dengan contohnya.

Memahami Pengertian Non Volatile Memory

Non-volatile memory adalah jenis memori yang tetap menyimpan data meskipun listrik padam. Data yang disimpan dalam non-volatile memory akan tetap tersimpan dengan baik dan tidak akan hilang meskipun komputer dimatikan atau listrik sedang padam.

Memahami Pengertian Non Volatile Memory
Memahami Pengertian Non Volatile Memory (Sumber: Luchschen via Canva)

Contoh memori non volatile yaitu hard drive, flash drive, atau memory card. Non volatile memory digunakan sebagai media penyimpanan utama dalam sistem komputer.

Sebagai contoh, hard drive yang digunakan untuk menyimpan sistem operasi, program, dan data yang dibutuhkan ketika komputer melakukan booting.

Selain itu, hard drive juga berfungsi untuk menyimpan data yang akan digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama, seperti dokumen, foto, video, dan juga musik.

Fungsi Non-Volatile Memori

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari memori non volatile yang perlu kamu ketahui:

1. Penyimpanan Data

Non-volatile memory digunakan untuk menyimpan data yang akan digunakan dalam jangka waktu yang lama, seperti dokumen, foto, video, dan musik.

2. Sistem Operasi dan Aplikasi

Non-volatile memory digunakan sebagai media penyimpanan utama dalam sistem komputer, digunakan untuk menyimpan sistem operasi, program, dan data yang dibutuhkan saat booting.

3. Backup dan Arsip

Non-volatile memory digunakan untuk menyimpan data yang dapat digunakan untuk backup atau arsip jika data yang disimpan dalam hard drive hilang atau rusak.

4. Media Transportasi

Jenis non-volatile memory seperti flash drive, memory card digunakan untuk mentransfer data antar perangkat atau komputer.

5. Perangkat Elektronik

Non-volatile memory digunakan dalam berbagai perangkat elektronik seperti kamera, ponsel, tablet, dan lainnya.

6. Sistem Boot

Non-volatile memory digunakan sebagai media penyimpanan utama dalam sistem boot, digunakan untuk menyimpan sistem operasi, program, dan data yang dibutuhkan saat booting.

7. Penyimpanan Data Sementara

Beberapa jenis non-volatile memory digunakan untuk menyimpan data sementara seperti EEPROM, NAND flash memory.

Cara Kerja Memori Non-Volatile
Cara Kerja Memori Non-Volatile (Sumber: Baloon111 via Canva)

Cara Kerja Memori Non-Volatile

Cara kerja non-volatile memory adalah dengan menyimpan data secara fisik dalam media penyimpanan yang tidak memerlukan aliran listrik untuk mengekalkan data yang tersimpan.

Saat komputer dihidupkan, sistem operasi dan program yang dibutuhkan untuk booting harus diload ke dalam memory volatile seperti RAM.

Namun, jika sistem operasi dan program yang dibutuhkan untuk booting disimpan dalam non-volatile memory, maka sistem operasi dan program tersebut dapat diload ke dalam RAM segera setelah komputer dihidupkan.

Kelebihan dan Kekurangan Non-Volatile Memory

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki non volatile memory ini, simak penjelasan dibawah ini.

Kelebihan Non Volatile Memory

Berikut ini beberapa kelebihan non-volatile memory:

1. Data Tetap Tersimpan Meski Listrik Padam

Data yang disimpan dalam non-volatile memory tidak hilang saat komputer dimatikan atau listrik padam, sehingga data yang disimpan tetap aman dan dapat digunakan kembali saat komputer dihidupkan kembali.

2. Kapasitas Penyimpanan yang Lebih Besar

Non-volatile memory memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar dibandingkan dengan volatile memory seperti RAM.

3. Data Dapat Digunakan Dalam Jangka Waktu yang Lama

Non-volatile memory memiliki masa pakai yang lebih panjang dibandingkan dengan volatile memory seperti RAM, sehingga data yang disimpan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

4. Data Dapat Digunakan Untuk Backup atau Arsip

Non-volatile memory dapat digunakan untuk menyimpan data yang dapat digunakan untuk backup atau arsip jika data yang disimpan dalam hard drive hilang atau rusak.

5. Dapat Digunakan dengan Tujuan Berbeda

Beberapa jenis non-volatile memory seperti hard drive, flash drive, dan memory card dapat digunakan untuk tujuan yang berbeda seperti penyimpanan data, mentransfer data, dan lainnya.

Kelebihan Non Volatile Memory
Kelebihan Non Volatile Memory (Sumber: Adventtr via Canva)

6. Dapat Digunakan Sebagai Media Penyimpanan Utama

Non-volatile memory dapat digunakan sebagai media penyimpanan utama dalam sistem komputer, digunakan untuk menyimpan sistem operasi, program, dan data yang dibutuhkan saat booting.

7. Tidak Memerlukan Aliran Listrik Untuk Menyimpan Data

Non-volatile memory tidak memerlukan aliran listrik untuk menyimpan data, sehingga data yang disimpan tetap tersimpan meskipun listrik padam.

8. Memiliki Masa Pakai yang Lama

Non-volatile memory memiliki masa pakai yang lama karena data yang disimpan dalam non-volatile memory tidak hilang saat komputer dimatikan atau listrik padam.

Data yang disimpan dalam non-volatile memory tetap tersimpan dan dapat digunakan kembali saat komputer dihidupkan kembali. Oleh karena itu, non-volatile memory dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

9. Dapat Digunakan di Berbagai Perangkat Elektronik

Non-volatile memory dapat digunakan dalam berbagai perangkat elektronik karena sifatnya yang dapat menyimpan data tanpa memerlukan aliran listrik.

Hal ini membuat non-volatile memory dapat digunakan dalam perangkat elektronik yang memiliki jangka waktu operasi yang lama atau perangkat yang tidak selalu terhubung dengan sumber daya listrik.

10. Dapat Digunakan Untuk Booting Sistem

Non-volatile memory dapat digunakan untuk booting sistem karena sifatnya yang dapat menyimpan data tanpa memerlukan aliran listrik. Pada saat komputer dihidupkan, sistem operasi dan program yang dibutuhkan untuk booting harus diload ke dalam memory volatile seperti RAM.

Namun, jika sistem operasi dan program yang dibutuhkan untuk booting disimpan dalam non-volatile memory, maka sistem operasi dan program tersebut dapat diload ke dalam RAM segera setelah komputer dihidupkan.

Kekurangan Non Volatile Memory
Kekurangan Non Volatile Memory (Sumber: Proxima Studio via Canva)

Kekurangan Non Volatile Memory

Non-volatile memory memiliki beberapa kekurangan yang harus diperhatikan dalam penggunaannya, diantaranya:

  1. Kecepatan akses data yang lebih lambat dibandingkan dengan volatile memory (RAM).
  2. Biaya per gigabyte yang lebih tinggi dibandingkan dengan volatile memory (RAM).
  3. Kapasitas penyimpanan yang lebih terbatas dibandingkan dengan hard disk drive (HDD)
  4. Beberapa jenis non-volatile memory memiliki masa pakai yang terbatas.
  5. Beberapa jenis non-volatile memory membutuhkan perawatan yang lebih sering dibandingkan dengan volatile memory (RAM).
  6. Beberapa jenis non-volatile memory dapat rusak jika terkena air atau panas yang ekstrem.
  7. Non-volatile memory dapat mengalami penurunan performa jika digunakan secara berlebihan
  8. Beberapa jenis non-volatile memory tidak dapat dihapus atau diubah secara elektronik.
  9. Non-volatile memory dapat mengalami korosi jika terkena udara atau cahaya
  10. Beberapa jenis non-volatile memory dapat mengalami kerusakan jika terkena fisik yang keras.

Contoh Non-Volatile Memory

Beberapa contoh non-volatile memory yang perlu kamu ketahui, diantaranya yaitu:

  1. Hard Disk Drive (HDD)
  2. Solid State Drive (SSD)
  3. Memory Card (SD, Micro SD, CF, dll)
  4. USB Flash Drive
  5. CD-ROM/DVD-ROM
  6. Floppy Disk
  7. Memory Stick
  8. Smart Card
  9. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory)
  10. Flash Memory
  11. ROM (Read-Only Memory)
  12. PROM (Programmable Read-Only Memory)
  13. EPROM (Erasable Programmable Read-Only Memory)
  14. NAND flash memory
  15. FRAM (Ferroelectric Random Access Memory)
  16. PCM (Phase Change Memory)
  17. MRAM (Magnetoresistive Random Access Memory)
  18. NOR flash memory

Kesimpulan

Nah, itulah penjelasan dari Teknatekno mengenai non-volatile memory, mulai dari pengertian non-volatile itu sendiri beserta kelebihan dan kekurangannya sampai dengan contoh non volatile yang umum digunakan beberapa komputer. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kamu tentang memori komputer ya. Terima kasih.

 

Back to top button