Ketahui Apa Itu Aset Kripto XRP Tempat Investasi

Teknatekno.com – Aset kripto XRP kini hadir dalam berbagai ukuran. Yang lebih sulit lagi adalah memutuskan aset kripto mana yang akan digunakan sebagai investasi jangka panjang.

Memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan likuiditas yang kuat tidak selalu merupakan indikator yang dapat diandalkan apakah aset kripto menarik sebagai investasi. Inilah yang terjadi pada token XRP Ripple.

Faktanya, XRP adalah salah satu aset kripto digital paling likuid yang diukur dengan kapitalisasi pasar. Menurut Coinmarketcap.com, XRP adalah cryptocurrency paling berharga kelima, dengan kapitalisasi pasar US$ 46,97 miliar.

Menurut Managing Partner Bullwhales Douglas Tan, kapitalisasi pasar tidak selalu merupakan indikator yang adil dari kualitas proyek. Dia tidak setuju bahwa XRP memiliki kapitalisasi pasar dan volume yang besar di hampir setiap bursa. Namun, dia mengklaim bahwa kelas aset ini tidak memiliki gelombang investor baru.

“Hal ini ditunjukkan oleh Grayscale, closed end fund terbesar di dunia, menolak untuk memberikan XRP sebagai underlying investasi kepada institusi. Grayscale sebelumnya telah menyediakan berbagai mata uang lainnya, termasuk BTC, ETH, ETC, dan LTC” kata Douglas kepada Kontan.co.id pada Jumat (23/4).

Ulasan Aset Kripto XRP

XRP, menurut Douglas, tidak berjalan dengan baik dalam hal harga. Dalam dolar AS, harga XRP saat ini masih merupakan harga long dari all-time high pada Desember 2017, berbeda dengan BTC, yang telah meningkat tiga kali lipat sejak all-time high pada Desember 2017.

Ini semakin membuktikan bahwa XRP adalah tidak diperdagangkan oleh peserta baru. Meskipun demikian, Douglas percaya bahwa XRP mungkin masih menjadi alat perdagangan yang menarik karena volatilitasnya yang ekstrem.

Investor dan spekulan sering memanfaatkan skenario ini untuk mengambil posisi di kedua arah. Baik long (harga diperkirakan akan naik) atau short (harga kemungkinan akan turun) (harga yang diperkirakan akan turun).

Sementara itu, harga XRP sangat tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir. Alasannya, menurut Douglas, adalah bahwa Ripple (perusahaan induk yang menciptakan XRP) menghadapi berbagai tuduhan dengan alasan bahwa token dikategorikan sebagai sekuritas daripada komoditas.

Biaya lainnya termasuk strategi bisnis tidak etis Ripple, yang mencatat pendapatan dari penjualan mata uang XRP. Pada kenyataannya, biaya transaksi adalah sumber uang untuk inisiatif blockchain lainnya.

“Pada titik ini, XRP tidak memiliki kegunaan nyata dalam membantu inklusi keuangan global.” Alih-alih membantu transfer antar negara, mereka menawarkan koin pra-tambang ke institusi (yang dapat dibuat terus-menerus oleh para pendiri),” kata Douglas.

Kerja sama terbaru Ripple dengan pemancar uang seperti Moneygram juga gagal menghasilkan efek besar. Pola ini diprediksi akan bertahan selama bertahun-tahun.

Kesimpulan:

Memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan likuiditas yang kuat tidak selalu merupakan indikator yang dapat diandalkan apakah aset kripto menarik sebagai investasi. Inilah yang terjadi pada token XRP Ripple.

Grayscale, dana tertutup terbesar di dunia, menolak untuk memberikan XRP sebagai investasi dasar bagi institusi. Menurut Douglas Tan, Mitra Pengelola Bullwhales, XRP tidak berjalan dengan baik dalam hal harga.

Harga XRP sangat tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir. Ini karena Ripple (perusahaan induk yang menciptakan XRP) menghadapi berbagai tuduhan dengan alasan bahwa token dikategorikan sebagai sekuritas daripada komoditas.

Dalam dolar AS, harga XRP saat ini masih merupakan harga yang lama dari harga tertinggi sepanjang masa pada Desember 2017, sementara BTC telah meningkat tiga kali lipat sejak saat itu.