Konsep Money Management Saat Investasi Saham

Teknatekno.com – Dalam mengelola keuangan atau money management, para investor perlu mengetahui konsep money management yang benar agar mampu bertahan saat berinvestasi saham.

Apa Saja Konsep Money Management?

Ada berbagai konsep money management yang perlu dipahami investor agar tidak terjerumus dalam investasi saham, antara lain:

Apa Saja Konsep Money Management

1. Jangan Taruh Semua Telur dalam Satu Keranjang

Pengertian ini berkaitan dengan prinsip pengelolaan uang saat berinvestasi yang paling mendasar, yaitu tidak menempatkan seluruh modal dalam satu produk investasi.

Sebaliknya, diversifikasi portofolio Anda dengan memilih beberapa saham terbaik menurut investor dan membagi modal investasi Anda secara merata di antara mereka.

Dengan begitu, saat harga satu saham turun, modal di saham lain masih bisa mendongkraknya sehingga kerugian bisa dihindari.

2. Mengukur Risiko dan Imbalan Saham

Gagasan risiko dan imbalan adalah pemicu utama bagi investor ritel untuk gagal karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang kapan harus berhenti. Untuk mencegah investor menderita kerugian yang lebih tinggi, perlu untuk mengatur posisi stop atau stop loss saat mengelola uang.

Menentukan batas stop loss sangat penting bagi investor karena mungkin untuk mengurangi risiko ketakutan & keserakahan yang dapat menjebak psikologi mereka untuk terus bertahan hingga akhirnya menjadi terpancing di saham.

Penentuan reward juga perlu dilakukan bersamaan dengan penentuan risiko untuk menentukan apakah potensi keuntungan saham sebanding atau proporsional dengan risiko.

Dengan kata lain, saat berinvestasi di saham, jangan biarkan daya tarik keuntungan lebih rendah dari risiko yang ditimbulkannya. Dari sini, investor dapat memahami nilai pembelian saham pada level support dan memperkirakan kapan harga akan melambung.

3. Siapkan Rencana Pelaporan

Investor saham perlu menyimpan catatan segala sesuatu yang dilakukan di pasar saham, termasuk waktu transaksi, metode memasuki transaksi, dan alasan masuk atau keluar dari transaksi.

Ini adalah cara untuk memahami apakah saham atau strategi berhasil. Jadi, jangan hanya menyimpan portofolio hijau atau merah, tetapi juga menilai bagaimana Anda berinvestasi.

Rencana pelaporan benar-benar tidak menuntut studi atau upaya yang membuang-buang waktu dan energi. Sederhananya, rencana pelaporan adalah cara untuk melacak semua hal yang Anda lakukan saat Anda berinvestasi.

Rencana pelaporan harus mempertimbangkan sejumlah faktor, yaitu:

  • Rasio keuntungan dan risiko yang ditetapkan oleh nilai tertentu. Namun, secara umum, rasio ditetapkan dengan memastikan bahwa risiko dan potensi imbalannya sama satu sama lain. Investor cenderung tidak mengalami kerugian jika margin keuntungan mereka setidaknya 50% dan rasio pengembalian terhadap risiko mereka lebih besar dari satu.
  • Tanggal transaksi masuk dan keluar yang berupaya mencatat pola tahunan yang dapat digunakan sebagai elemen pendukung dalam menentukan transaksi pada periode tertentu. Sebagai contoh, pada bulan November, perdagangan saham selama empat tahun sebelumnya mengalami kerugian. Akibatnya, investor mungkin lebih cenderung untuk tidak membeli saham pada waktu tertentu.
  • Catat metodenya dan hitung rasio kemenangannya (win rasio). Jika berhasil, maka metode ini layak dipertahankan. Di sisi lain, jika tidak berhasil, jangan ragu untuk mencari alternatif pendekatan yang lebih baik dan sesuai dengan kepribadian dan bakat investor.

4. Miliki Rencana Investasi atau Perdagangan

Rencana investasi atau trading plan untuk setiap investor mungkin berbeda, berdasarkan kepribadian dan tujuan keuangan masing-masing. Beberapa individu mungkin lebih nyaman dengan investasi jangka pendek atau dalam jangka harian melalui aktivitas perdagangan hari.

Namun ada juga individu yang memilih investasi jangka panjang lebih dari 5 tahun untuk tujuan keuangan berupa dana pensiun, dana warisan, dan dana pendidikan anak. Isu penting adalah bahwa tidak ada rencana perdagangan atau rencana investasi yang lebih baik untuk strategi investasi lainnya.

Semuanya bermuara pada tujuan investasi dan kepribadian investor. Dengan menentukan rencana investasi, investor akan lebih mudah dalam memilih instrumen investasi yang paling sesuai dengan besarnya risiko dan proporsional dengan tujuan investasi.

Kesimpulan:

Ada berbagai konsep money management yang perlu dipahami investor agar tidak terjerumus dalam investasi saham.

Mengukur risiko dan imbalan adalah pemicu utama bagi investor ritel untuk gagal karena mereka tidak tahu kapan harus berhenti. Rencana investasi atau rencana perdagangan untuk setiap investor mungkin berbeda, berdasarkan kepribadian dan tujuan keuangan masing-masing.

Investor cenderung kehilangan jika margin keuntungan mereka setidaknya 50% dan rasio pengembalian terhadap risiko mereka lebih besar dari satu.

Dengan menentukan rencana investasi, investor akan lebih mudah dalam memilih instrumen investasi yang paling sesuai dengan besarnya risiko dan proporsional dengan tujuan investasi.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like