
Cara Membuat Software yang Baik dan Berkualitas
Teknatekno.com – Hai Teknozen! Pernah tidak kamu berpikir bagaimana sih cara membuat software itu? Nah, kali ini Teknatekno akan membahas tentang cara membuat software yang baik.
Perlu kamu ketahui nih, bahwa untuk membuat sebuah software itu tidaklah mudah. Perlu melewati beberapa tahapan untuk membuat software yang siap digunakan oleh banyak orang. Maka dari itu, dalam pembuatan software dibutuhkan analisis yang baik dari segi sistem, struktur data, serta user requirement.
Untuk membuat software, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh seorang programmer, baik itu programmer pemula maupun profesional. Apa saja tahapannya? Yuk simak beberapa tahapan yang dibutuhkan dalam membuat software berikut ini!
Komponen Software
Membuat sebuah software adalah hal yang sudah biasa dilakukan oleh para programmer. Dalam pembuatannya, sebuah software yang sederhana pasti memiliki tiga bagian yaitu:
- Input (memasukan data)
- Proses (mengolah input)
- Output (keluaran dari program, kebutuhan yang diharapkan)
Tahapan Cara Membuat Software
Setelah mengetahui komponen-komponen software, selanjutnya kita masuk ke tahapan yang harus dilakukan dalam membuat sebuah software. Beberapa tahapan itu diantaranya:
1. Analisis kebutuhan (requirement analysis)
Tahap pertama adalah analisa kebutuhan. Pada tahap ini dilakukan proses pendefinisian masalah. Tujuannya untuk mengetahui permasalahan apa saja yang mungkin terjadi dalam sistem, serta mengetahui program seperti apa yang pengguna inginkan.
Selain itu, pada tahap ini dilakukan juga untuk menganalisis kebutuhan dari pengguna. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni cara observasi, melakukan wawancara, atau mengumpulkan sampel.
2. Perencanaan (planning)
Selanjutnya adalah tahap perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mengefisienkan waktu pembuatan software. Bentuk dari perencanaan dapat berupa penyusunan jadwal kerja, pembagian tugas, atau juga dapat berupa algoritma dari program yang akan dibuat.
3. Pembuatan Desain
Seorang UI dan UX designer berperan sangat penting dalam tahap ini. Keduanya berkolaborasi untuk membuat dan merancang desain dari software berdasarkan hasil dari analisis kebutuhan pengguna.
Desain tersebut dapat berbentuk flowchart atau prototype yang nantinya diserahkan kepada programmer untuk dibuat menjadi sebuah program atau software.
4. Implementasi
Selanjutnya adalah tahap implementasi. Tahap ini mencakup penulisan kode program yang dilakukan oleh developer. Kode tersebut ditulis berdasarkan desain yang telah dibuat sebelumnya.
5. Dokumentasi
Pada tahap dokumentasi ini dilakukan setelah tahap implementasi selesai. Dokumentasi berfungsi sebagai panduan untuk proses mengembangkan software dan dapat digunakan sebagai alat untuk menjelaskan software kepada client atau tim lain. Dalam pembuatan software ada dua jenis dokumentasi, yaitu:
6. Dokumentasi Produk
Dokumentasi yang digunakan untuk menjelaskan software yang sedang dikembangkan.
7. Dokumentasi Proses
Dokumentasi yang digunakan untuk membuat proses pengembangan software menjadi lebih transparan serta lebih mudah untuk dikelola.
8. Testing
Testing adalah tahap di mana software yang sudah dibuat akan diuji coba dan dievaluasi. Pengujian dapat dilakukan untuk mengukur kualitas software dari segi ketepatan, kelengkapan, kegunaan, kinerja, dan segi fungsional maupun non-fungsionalnya. Ada beberapa pengujian yang dilakukan, yaitu:
9. Unit testing
Unit testing ini adalah pengujian yang dilakukan untuk setiap unit dan modul yang ada dalam software.
10. Integration testing
Pengujian yang dilakukan untuk menguji integrasi antara unit-unit atau komponen software yang sudah dikombinasikan. Tujuannya untuk memastikan agar semua komponen dapat berinteraksi dan berjalan dengan baik.
11. Validation testing
Validation testing dilakukan untuk menguji input ke dalam software. Pengujian pada tahap ini dilakukan untuk memastikan software agar dapat menyelesaikan input dengan baik.
12. System testing
System testing bertujuan untuk memastikan keseluruhan sistem berfungsi dengan baik, serta memenuhi persyaratan dari pengguna. Testing ini dilakukan pada akhir pembuatan software.
13. Deployment
Deployment dilakukan setelah seluruh pengujian dilakukan dan software sudah layak untuk diluncurkan dan digunakan.
14. Maintenance dan Update
Pembuatan software tidak berhenti saat software telah selesai dibuat dan diluncurkan. Namun, kita perlu melakukan perawatan dan pembaruan software agar software tetap bisa digunakan dengan baik oleh pengguna.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai cara membuat software yang baik. Dengan memperhatikan beberapa tahapan seperti analisa kebutuhan, perancangan, pembuatan desain, implementasi, dokumentasi, testing, deployment, serta maintenance dan update, maka kita akan menghasilkan software yang baik dan siap digunakan. Semoga bermanfaat!