Pengertian Assembler, Manfaat, Cara Kerja dan Contohnya

Teknatekno.com – Hai Teknozen! Pernahkah kamu mendengar apa itu assembler? Pengertian assembler adalah salah satu jenis program komputer yang memiliki peran penting dalam menerjemahkan kode assembly menjadi kode mesin yang dapat dipahami oleh komputer.

Pengertian assembler mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, tidak perlu khawatir, dalam artikel ini kita akan membahas secara mendalam mengenai assembler, mulai dari pengertian assembler, manfaatnya, cara kerjanya, hingga memberikan contoh-contoh yang dapat membantu memperjelas konsepnya.

Dengan pemahaman yang baik tentang assembler, Teknozen akan dapat memahami lebih dalam bagaimana komputer dapat mengerti instruksi yang kita berikan melalui kode assembly.

Memahami Pengertian Assembler

Apa itu assembler? Secara umum, pengertian assembler adalah program yang mengubah bahasa perakitan menjadi kode mesin. Ini membutuhkan pengetahuan tentang perintah dan operasi dasar dari kode perakitan serta kemampuan untuk menerjemahkannya menjadi kode biner yang dapat dikenali oleh jenis prosesor tertentu.

Dalam bahasa perakitan, instruksi-instruksi dinyatakan dalam bentuk teks menggunakan mnemonik yang memiliki arti tertentu. Misalnya, instruksi “MOV” dapat digunakan untuk memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain dalam memori atau register.

Memahami Pengertian Assembler

Assembler membaca kode perakitan ini dan mengubahnya menjadi urutan bit yang sesuai dengan instruksi-instruksi yang dimengerti oleh prosesor yang dituju.

Assembler adalah jenis bahasa pemrograman tingkat rendah yang digunakan untuk menerjemahkan kode mesin ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer, dan biasanya assembler digunakan untuk memprogram perangkat keras seperti mikroprosesor dan mikrokontroler.

Dengan menggunakan assembler, programmer dapat memiliki kontrol penuh terhadap perangkat keras dan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Namun, penulisan dan pemeliharaan kode assembler dapat menjadi lebih rumit dan memakan waktu dibandingkan dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi.

Selain itu, assembler digunakan untuk mengembangan perangkat lunak tingkat rendah, seperti pemrograman perangkat keras (hardware) dan pengembangan sistem operasi, dan memungkinkan programer untuk memiliki kendali yang lebih besar terhadap perangkat keras dan menulis kode yang lebih efisien secara langsung.

Manfaat Bahasa Assembler

Bahasa assembler adalah bahasa pemrograman tingkat rendah yang umumnya dijadikan sebagai dasar dalam mempelajari bahasa pemrograman tinggi maupun dalamnya teknologi komputer itu sendiri.

Akibatnya, meskipun bahasa pemrograman modern lebih banyak digunakan, banyak orang masih mempelajari bahasa assembler sebagai dasar, terutama jika mereka ingin masuk ke ranah teknologi.

Bahkan dengan memahami bahasa assembler, seseorang akan lebih tahu bagaimana data dalam memori. Selain itu, mempelajari bahasa assembler akan memberikan banyak manfaat, termasuk:

  • Membuat seseorang menjadi lebih paham cara OS, prosesor dan BIOS saling bekerjasama
  • Seseorang dapat lebih mengetahui proses instruksi data dan cara prosesor menjalankan instruksi
  • Sederhanakan tugas perangkat keras yang sulit
  • Mengurangi kebutuhan memori
  • Menurunkan waktu eksekusi yang dibutuhkan.
  • Dapatkan pemahaman yang lebih jauh tentang apa yang terjadi di dalam komputer.

Cara Kerja Assembler

Setelah memahami apa itu assembler, selanjutnya mari kita bahas bagaimana assembler bekerja. Assembler adalah program yang menerjemahkan kode bahasa assembly menjadi kode mesin yang dapat dipahami oleh komputer.

Proses kerja assembler dimulai dengan menerima file yang berisi instruksi dalam bahasa assembly. Selanjutnya, assembler melakukan analisis sintaksis untuk memastikan kebenaran sintaks dari instruksi tersebut.

Setelah itu, assembler akan menerjemahkan setiap instruksi dalam bahasa assembly ke dalam kode mesin yang sesuai. Kode mesin ini terdiri dari serangkaian angka biner atau heksadesimal yang merepresentasikan operasi dan operand yang harus dilakukan oleh komputer.

Assembler juga dapat melakukan tugas lain seperti menentukan alamat memori yang tepat untuk setiap instruksi dan menghasilkan tabel simbol yang berisi informasi tentang label dan variabel yang digunakan dalam kode assembly.

Cara Kerja Assembler

Dengan cara ini, assembler memungkinkan programmer untuk menulis kode dalam bahasa assembly yang lebih mudah dipahami dan lebih dekat dengan pemahaman manusia, sementara tetap memungkinkan komputer untuk menjalankan instruksi-instruksi tersebut secara efisien.

Setelah proses penerjemahan selesai, kode mesin yang dihasilkan oleh assembler dapat dieksekusi langsung oleh komputer untuk melakukan tugas yang diinginkan sesuai dengan instruksi yang diberikan dalam bahasa assembly.

Berikut ini adalah beberapa cara kerja assembler yang perlu kamu ketahui:

  • Instruksi Dasar: Komputer dilengkapi dengan seperangkat instruksi dasar khusus yang sesuai dengan operasi dasar yang dapat dilakukan oleh komputer. Misalnya, instruksi “Load” menyebabkan prosesor memindahkan serangkaian bit dari lokasi di memori prosesor ke register yang khusus.
  • Menulis Program: Pemrogram dapat menggunakan salah satu dari instruksi assembler ini untuk membuat program. Mereka menulis urutan pernyataan assembler yang disebut kode sumber atau program sumber.
  • Proses Assembler: Program assembler kemudian memproses kode sumber saat kita memulai program. Hal ini menghasilkan aliran bit atau pola yang sesuai dengan setiap instruksi program dalam kode sumber. Output program assembler, yang terdiri dari serangkaian nol dan satu dengan panjang tertentu, disebut kode objek atau program objek.
  • Kode Objek: Kode objek adalah output program assembler yang dapat dieksekusi oleh komputer. Ini adalah urutan bit atau kode mesin yang dapat dipahami oleh prosesor komputer. Kode objek ini dapat dijalankan kapan saja sesuai kebutuhan.

Dengan demikian, assembler memungkinkan pemrogram untuk menulis program menggunakan instruksi assembler yang lebih mudah dipahami oleh manusia, sementara program objek yang dihasilkan dapat dieksekusi oleh komputer untuk melakukan tugas yang diinginkan.

Bahasa Assembler

Assembler adalah bahasa pemrograman yang dibagi menjadi tiga kelompok, diantaranya:

  • Instruksi mesin.
  • Instruksi untuk assembler.
  • Instruksi makro.

Perbedaan Bahasa Tingkat Rendah dan Tinggi

Bahasa pemrograman ada dua macam yaitu bahasa pemrograman tingkat rendah dan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Bahasa pemrograman tingkat rendah dan tinggi umumnya memiliki beberapa perbedaan berdasarkan aspek tertentu, seperti:

1. Kecepatan

Mengembangkan program menggunakan bahasa pemrograman tingkat rendah seringkali lebih cepat daripada membuat program dengan bahasa pemrograman tingkat tinggi.

Ingatlah bahwa sebelum menjalankan program, komputer harus terlebih dahulu menerjemahkan bahasa tingkat tinggi ke dalam bahasa manusia.

Perbedaan Bahasa Tingkat Rendah dan Tinggi

2. Konsumsi Memori

Berdasarkan konsumsi memorinya, bahasa pemrograman tingkat rendah umumnya membutuhkan konsumsi memori yang lebih sedikit sehingga lebih efisien.

Sedangkan bahasa pemrograman tingkat tinggi seringkali menggunakan lebih banyak memori. Ingatlah bahwa banyak bahasa pemrograman tingkat tinggi beroperasi pada domain runtime khusus.

3. Keramahan Penggunaan

Dalam hal keramahan penggunaan, bahasa pemrograman tingkat tinggi cenderung lebih unggul dibandingkan dengan bahasa pemrograman tingkat rendah.

Mengingat, bahasa pemrograman tingkat tinggi lebih mudah dipahami penggunaannya oleh para programmer karena pernyataannya dalam bahasa inggris. Sedangkan bahasa pemrograman tingkat rendah bisa dikatakan lebih sulit untuk dipelajari.

4. Portabilitas

Berdasarkan portabilitas atau kemampuan bahasa berbagai komputer. Bahasa pemrograman tingkat tinggi, sekali lagi, mengungguli bahasa pemrograman tingkat rendah.

Ingat bahwa bahasa pemrograman tingkat tinggi menggunakan satu kode yang dapat digunakan pada beberapa perangkat. Akibatnya, mentransfer program dari satu komputer ke komputer lain akan menjadi sederhana.

Sedangkan bahasa pemrograman tingkat rendah memiliki instruksi yang independen khusus untuk mesin tertentu, sedangkan di komputer lain mungkin tidak dapat berjalan.

5. Hubungan Bahasa dengan Perangkat Keras

Hubungan antara bahasa pemrograman dan perangkat keras komputer, sering dikenal sebagai abstraksi, bervariasi tergantung pada tingkat bahasa pemrograman.

Bahasa pemrograman tingkat rendah umumnya memiliki abstraksi yang minimal sehingga dapat berhubungan secara lancar dengan memori dan registry. Sebaliknya, bahasa pemrograman tingkat tinggi memiliki absraksi yang maksimal atau paling tinggi.

Contoh Bahasa Assembler

Berikut ini merupakan salah satu contoh bahasa pemrograman untuk mencetak huruf “A” dan menampilkan ke layar menggunakan bahasa assembler.

Hal pertama yang dilakukan untuk mencetak dan menampilkan huruf “A” adalah dengan mengetikkan perintah atau script berikut ini di notepad:

  • ; Program untuk mencetak huruf A ke layar
  • ; By email
  • .Model small
  • .Code org 100h
  • Mulai
  • Mov ah,02
  • Mov dl,65
  • Int 21h
  • Int 20 h
  • End mulai

Jika sudah, kemudian notepad yang berisikan perintah atau script tersebut harus disimpan dengan a.asm. Adapun maksud dari masing masing komponen dalam perintah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Contoh Bahasa Assembler

1. .Mode Small

.Mode small ini merupakan keterangan yang fungsinya sebagai mode dari program. Adapun contoh lainnya dapat berupa:

  • Small
  • Tiny
  • Dan lainnya

2. .Code Org 100 H

Maksud dari keterangan .code org 100 h adalah suatu keterangan yang menentukan alamat offset terhadap program yang akan digunakan.

Jika program yang akan digunakan adalah com maka umumnya akan selalu diawali dengan keterangan offset 100 h.

3. Mulai

Keterangan mulai merupakan penanda sebuah label. Artinya, setiap menggunakan program bahasa assembler maka harus diawali dengan label tertentu. Adapun nanti, dengan menggunakan perintah jump atau (jmp), ini akan digunakan juga sebagai lompatan program.

4. Mov ah,02

Mov ah,02 merupakan keterangan yang menunjukkan bahwa register ah menggunakan servis 2. Atau dapat dikatakan bahwa ini identik dengan ah=2. mov ah,02 ini dapat disebut juga sebagai layanan untuk mencetak karakter tertentu.

5. Mov dl,65

Keterangan mov dl,65 artinya register dl diisi menggunakan karakter ascii 65 maupun karakter “A”.

6. Int 21h

Int merupakan singkatan dari interupsi sedangkan 21 adalah nomor. Jadi int 21h adalah interupsi nomor 21. Adapun pengerjaannya akan berdasar pada nilai layanan yang diberikan.

7. Int 20h

Int 20h adalah interupsi 20 yang fungsinya agar kontrol dapat dikembalikan ke DOS.

8. End Mulai

Keterangan “end mulai” pada perintah yang diketikan pada notepad memiliki arti sebagai penanda akhir dari program.

Contoh Software Assembler

Contoh Software Assembler

Assembler adalah jenis program komputer yang digunakan untuk menerjemahkan kode assembly menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer. Contoh software assembler yang sering digunakan adalah:

  • NASM (Netwide Assembler)

NASM adalah assembler yang populer digunakan pada platform x86 dan x86-64. Program ini tersedia untuk berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, dan macOS. NASM mendukung instruksi yang dapat ditemukan pada arsitektur Intel x86 dan x86-64.

  • MASM (Microsoft Macro Assembler)

MASM dikembangkan oleh Microsoft dan digunakan khusus untuk pengembangan perangkat lunak di platform Windows. Assembler ini mendukung arsitektur x86 dan memiliki fitur yang kaya, termasuk kemampuan untuk menggunakan makro dan direktif khusus.

  • GAS (GNU Assembler)

GAS merupakan bagian dari paket perangkat lunak GNU dan digunakan secara luas dalam proyek open source. Assembler ini mendukung berbagai arsitektur seperti x86, ARM, MIPS, dan PowerPC. GAS menggunakan sintaks yang mirip dengan bahasa pemrograman C, yang membuatnya lebih mudah dipahami bagi programmer.

  • TASM (Turbo Assembler)

TASM adalah assembler yang dikembangkan oleh Borland dan digunakan pada platform DOS dan Windows. Assembler ini mendukung arsitektur x86 dan memiliki fitur-fitur seperti dukungan makro dan fitur tingkat tinggi.

  • Keil uVision

Keil uVision adalah paket pengembangan perangkat lunak yang mencakup assembler, compiler, dan debugger untuk berbagai arsitektur mikrokontroler seperti ARM dan 8051. Assembler yang disertakan dalam Keil uVision memungkinkan pengembangan perangkat lunak mikrokontroler dengan mudah.

Itulah beberapa contoh software assembler yang bisa Teknozen gunakan untuk mengembangkan program dalam bahasa assembly. Setiap assembler memiliki sintaks dan fitur yang sedikit berbeda, jadi penting untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kamu.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai apa itu assembler, mulai dari pengertian assembler, manfaat, cara kerja serta contoh assembler yang perlu kamu ketahui.

Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa pengertian assembler adalah program yang mengubah bahasa perakitan menjadi kode mesin. Dibutuhkan perintah dan operasi dasar dari kode perakitan dan mengubahnya menjadi kode biner yang dapat dikenali oleh jenis prosesor tertentu.

Assembler mirip dengan compiler karena mereka menghasilkan kode yang dapat dieksekusi, tetapi tidak terlalu rumit. Mereka dapat ditulis dalam bahasa tingkat tinggi dan rendah.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like