
Teknatekno.com – Semakin berkembangnya teknologi, perusahaan atau masyarakat pada umumnya sering kali dihadapkan dengan berbagai dilema, termasuk memilih antara bisnis online dan offline. Tidak dapat disangkal bahwa kemunculan dunia internet telah menggelitik rasa ingin tahu hampir semua orang untuk mencoba bisnis online.
Bagaimana kamu tidak menghemat uang dan mengembangkan rencana yang benar untuk meningkatkan penjualan dengan menggunakan internet? Selain itu, sebagian orang masih percaya bahwa bisnis offline sangat penting untuk mengembangkan hubungan langsung dengan pelanggan.
Jadi, kira-kira mana yang lebih menguntungkan antara bisnis online vs offline? Nah, kamu bisa simak artikel dibawah ini.
Di jaman sekarang, bisnis online menjadi salah satu opsi yang sering kali digunakan oleh perusahaan atau individu untuk membangun sebuah bisnis. Alasannya adalah karena sistem online ini sangat memudahkan vendor dan pembeli untuk melakukan transaksi. Selain itu, ada manfaat lain untuk melakukan bisnis online.
Menurut Platform E-commerce, perusahaan online konon lebih hemat biaya karena kamu tidak perlu menganggarkan untuk lokasi fisik. Pasalnya, transaksi bisnis online dapat dilakukan melalui media sosial atau melalui e-commerce.
Tidak dapat disangkal bahwa di era digital saat ini, mendapatkan pelanggan dengan bisnis online relatif mudah. Menurut Angel Investor Report, ini karena kamu dapat menggunakan SEO (Search Engine Optimization) untuk mengarahkan pelanggan ke situs web kamu.
Semakin banyak pengunjung yang akrab dengan situs web kamu, semakin tinggi kemungkinan peningkatan pembelian.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan antara bisnis online dan offline adalah jam kerja. Jika bisnis offline membatasi jam operasional dalam satu hari, bisnis online mungkin buka 24 jam sehari. Pelanggan kemudian dapat membaca dengan teliti barang-barang di online tanpa harus khawatir tentang penutupan toko.
Di balik keuntungan yang menguntungkan, bisnis online memiliki jebakan yang harus kamu waspadai. Salah satu kelemahan menjalankan bisnis online adalah kurangnya kepercayaan.
Sebab, kecuali jika perusahaan tersebut sudah memiliki brand yang besar, pelanggan akan kesulitan untuk mempercayai toko online, baik dari segi kualitas barang maupun pengirimannya.
Di sisi lain, penipuan sering terjadi dalam transaksi online, membuat pelanggan berpikir dua kali untuk melakukan pembelian.
Sebagai pertimbangan untuk memilih antara bisnis online dan offline, mari kamu beranjak ke pembahasan mengenai kelebihan dan kekurangan bisnis offline.
Jika dilihat dari segi tren, bisnis offline memang tertinggal dengan bisnis online yang terlihat lebih modern. Meski begitu, ada beberapa keuntungan dari bisnis offline yang perlu kamu ketahui.
Pelanggan lebih mempercayai perusahaan offline daripada perusahaan online. Karena hal-hal fisik disediakan oleh perusahaan offline. Sedangkan dengan bisnis online, pelanggan awalnya hanya bisa melihat barang melalui smartphone atau layar komputer.
Di sinilah bisnis offline memiliki keunggulan yang signifikan. Pelanggan yang membelinya langsung dari toko asli tidak perlu khawatir ditipu.
Kelebihan lain dari bisnis offline adalah kamu dapat mengembangkan koneksi klien asli daripada mengandalkan media sosial atau internet. Dari sini, jika pendekatan membangun hubungan kamu efektif, pelanggan cenderung melakukan pembelian berulang.
Benarkah bisnis online memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bisnis offline? Ada beberapa hal yang harus kamu ketahui sebelum kamu mulai berbisnis online. Apa saja itu? Ilustrasi pertimbangan sebelum berbisnis online:
Tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis online memperluas jangkauan pasar. Namun, ukuran pasar yang ingin kamu masuki harus proporsional dengan sumber daya dan keterampilan kamu. Jangan biarkan permintaan pelanggan melampaui kapasitas produksi kamu. Akibatnya, kamu harus mengevaluasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi jangkauan pasar, seperti:
Orang sering ingin mempelajari lebih lanjut tentang suatu produk sebelum membelinya. Ini dapat terjadi di situs web atau pasar kamu kapan saja. Jadi jangan kaget jika ada calon pembeli yang menelepon kamu di tengah malam untuk menanyakan barang kamu.
Beberapa pelanggan mungkin menerima bahwa kamu tidak dapat bereaksi terhadap diskusi kamu sepanjang malam karena kamu tertidur.
Namun, akan sangat membantu jika kamu dapat menentukan jam aktif kamu. Informasi ini mudah dimasukkan ke dalam situs web atau pasar kamu. Alhasil, calon pembeli tidak perlu menunggu tanggapan kamu di luar jam kerja.
Mempertahankan kepercayaan pelanggan telah menjadi penting bagi semua organisasi. Mempertahankan kepercayaan dalam bisnis online, di sisi lain, jauh lebih penting daripada dalam bisnis offline.
Alasannya adalah jika kamu memiliki reputasi buruk, kamu akan kehilangan banyak uang. Belum lagi kesulitan memulihkan gambar kamu. Ada berbagai strategi yang dapat digunakan untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan, seperti:
Ancaman keamanan terhadap toko offline biasanya adalah pencurian. Nah, di toko online, ancamannya adalah hacker. Sebuah studi bahkan menyebutkan bahwa serangan hacker terjadi setiap 39 detik! Bukankah itu menyeramkan? Kelakukan hacker bermacam-macam.
Mulai dari mengubah tampilan website hingga “menyandera” kendali website. Jika itu masalahnya, kamu harus membayar uang tebusan atau berisiko kehilangan situs web bisnis kamu untuk selamanya.
Jika peretas telah mengambil alih situs web, hanya sedikit yang dapat kamu lakukan. Akibatnya, kamu harus melindungi situs web sebelum hal buruk terjadi.
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai perbedaan bisnis online dan bisnis offline. Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa.
Sedangkan dengan bisnis online, pelanggan awalnya hanya bisa melihat barang melalui smartphone atau layar komputer. Sedangkan bisnis offline karena hal-hal fisik disediakan oleh bisnis offline.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.