4 Cara Membaca Candlestick Crypto Secara Akurat untuk Pemula

Teknatekno.com – Hai Teknozen! Apakah kamu sudah tahu bagaimana cara membaca candlestick crypto yang akurat? Untuk menjadi trader yang sukses, Teknozen harus bisa membaca perubahan harga seperti seorang profesional. Informasi perubahan harga sering digambarkan dalam bentuk grafik.

Salah satu grafik yang sering digunakan dan dijadikan acuan trader profesional adalah candlestick. Maka dari itu, trader harus tahu cara membaca candlestick crypto secara akurat demi profit.

Selain memiliki tampilan yang mudah dipahami, refleksi pergerakan harga pada candlestick sangat mendasar untuk dijadikan indikator dalam memprediksi setiap perubahan harga. Namun sebelum menerapkan cara ini, pahami dulu pola candlesticknya.

Apa itu Candlestick

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara membaca candlestick, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu candlestick. Candlestick adalah salah satu jenis chart yang digunakan dalam analisis teknikal untuk memvisualisasikan pergerakan harga aset kripto, saham, atau forex dalam bentuk grafik. Candlestick terdiri dari dua elemen utama yaitu body (tubuh) dan shadow (bayangan).

Body pada candlestick merepresentasikan selisih antara harga pembukaan (open) dan harga penutupan (close) dalam periode waktu tertentu. Jika harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, maka body akan diisi dengan warna hijau atau putih. Sebaliknya, jika harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, maka body akan diisi dengan warna merah atau hitam.

Shadow pada candlestick merepresentasikan pergerakan harga yang terjadi di luar range harga pembukaan dan penutupan. Shadow terdiri dari upper shadow (bayangan atas) dan lower shadow (bayangan bawah). Upper shadow menunjukkan harga tertinggi yang tercapai dalam periode waktu tersebut, sedangkan lower shadow menunjukkan harga terendah yang tercapai.

Dalam analisis teknikal, candlestick digunakan untuk mengidentifikasi pola-pola yang terbentuk dari pergerakan harga aset kripto. Pola-pola ini kemudian digunakan untuk mengambil keputusan trading yang tepat.

Beberapa pola candlestick yang populer antara lain doji, hammer, shooting star, dan hanging man. Setiap pola candlestick memiliki arti dan makna yang berbeda, dan dapat memberikan sinyal penting tentang pergerakan harga aset kripto.

Dalam praktiknya, analisis candlestick biasanya digunakan bersamaan dengan indikator teknikal lainnya seperti moving average atau RSI untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang pergerakan harga aset kripto. Dengan memahami candlestick secara baik, trader dapat meningkatkan kemampuan analisis teknikal mereka dan mengambil keputusan trading yang lebih tepat.

Secara keseluruhan, candlestick crypto adalah sebuah grafik yang menunjukkan pergerakan harga aset kripto dalam suatu periode waktu tertentu. Setiap batang pada grafik tersebut disebut dengan candlestick dan menunjukkan harga pembukaan, penutupan, serta harga tertinggi dan terendah dalam suatu periode waktu tertentu.

Pola-Pola Candlestick

Pola-Pola Candlestick

Dalam analisis teknikal trading, pola-pola candlestick digunakan untuk mengidentifikasi pola yang terbentuk dari pergerakan harga aset kripto. Setiap pola candlestick memiliki arti dan makna yang berbeda, dan dapat memberikan sinyal penting tentang pergerakan harga aset kripto. Berdasarkan sinyalnya, terdapat dua jenis pola candlestick yaitu penerusan (continuation) dan pembelian (reversal).

Pola continuation adalah pola yang digunakan untuk memprediksi potensi harga melanjutkan trend saat ini. Sedangkan pola reversal adalah pembalikan yang memprediksi terjadinya pergeseran arah harga.

Berikut ini adalah beberapa pola candlestick yang harus Teknozen pahami artinya:

  • Doji

Doji adalah pola candlestick yang terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan pada periode waktu tertentu hampir sama atau sama persis. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar sedang berada dalam kondisi keseimbangan antara penjual dan pembeli. Pola doji dapat menjadi indikator pembalikan arah pergerakan harga, tergantung pada kondisi pasar yang sedang terjadi.

  • Hammer

Hammer adalah pola candlestick yang memiliki body kecil dan shadow bawah yang panjang. Pola ini mengindikasikan bahwa setelah tekanan jual yang kuat, pembeli berhasil mengambil alih kendali dan mendorong harga naik kembali. Pola hammer sering kali menjadi indikator pembalikan arah pergerakan harga.

  • Shooting Star

Shooting star adalah kebalikan dari pola hammer, yaitu memiliki body kecil dan upper shadow yang panjang. Pola ini mengindikasikan bahwa setelah tekanan beli yang kuat, penjual berhasil mengambil alih kendali dan mendorong harga turun kembali. Pola shooting star juga sering kali menjadi indikator pembalikan arah pergerakan harga.

  • Hanging Man

Hanging man adalah pola candlestick yang memiliki body kecil dan lower shadow yang panjang. Pola ini mirip dengan pola hammer, namun muncul di bagian atas uptrend. Pola hanging man mengindikasikan bahwa meskipun harga sempat naik, tekanan jual masih kuat dan dapat mendorong harga turun kembali.

  • Bullish Engulfing

Bullish engulfing adalah pola candlestick yang terdiri dari dua candlestick, yaitu candlestick pertama dengan body kecil dan candlestick kedua dengan body yang lebih besar dan mengisi seluruh body candlestick pertama.

Pola ini mengindikasikan bahwa meskipun awalnya terjadi tekanan jual, pembeli berhasil mengambil alih kendali dan mendorong harga naik kembali. Pola bullish engulfing dapat menjadi indikator pembalikan arah pergerakan harga.

  • Bearish Engulfing

Bearish engulfing adalah kebalikan dari pola bullish engulfing, yaitu terdiri dari dua candlestick dengan body kecil dan body yang lebih besar dan mengisi seluruh body candlestick pertama.

Pola bearish engulfing mengindikasikan bahwa meskipun awalnya terjadi tekanan beli, penjual berhasil mengambil alih kendali dan mendorong harga turun kembali. Pola bearish engulfing juga dapat menjadi indikator pembalikan arah pergerakan harga.

Pola Candlestick Crypto

  • Three White Soldiers

Three white soldiers adalah pola candlestick yang terdiri dari tiga candlestick dengan body yang semakin besar dan upper shadow yang semakin kecil. Pola ini mengindikasikan bahwa pembeli sedang mengambil alih kendali dan mendorong harga naik dengan kuat.

  • Three Black Crows

Three black crows adalah kebalikan dari pola three white soldiers, yaitu terdiri dari tiga candlestick dengan body yang semakin besar dan lower shadow yang semakin kecil. Pola ini mengindikasikan bahwa penjual sedang mengambil alih kendali dan mendorong harga turun dengan kuat.

  • Morning Star

Morning star adalah pola candlestick yang terdiri dari tiga candlestick. Candlestick pertama memiliki body panjang dan berwarna bearish, candlestick kedua memiliki body kecil dan bisa berwarna apapun, sedangkan candlestick ketiga memiliki body panjang dan berwarna bullish. Pola ini mengindikasikan bahwa setelah terjadi tekanan jual yang kuat, pasar mulai bergerak naik kembali.

  • Evening Star

Evening star adalah kebalikan dari pola morning star, yaitu terdiri dari tiga candlestick dengan urutan yang sama namun warna candlestick yang berbeda. Pola ini mengindikasikan bahwa setelah terjadi tekanan beli yang kuat, pasar mulai bergerak turun kembali.

  • Harami

Harami adalah pola candlestick yang terdiri dari dua candlestick dengan body yang berbeda. Candlestick pertama memiliki body yang besar, sedangkan candlestick kedua memiliki body yang lebih kecil dan terdapat di dalam body candlestick pertama.

Pola harami mengindikasikan bahwa meskipun awalnya terjadi tekanan kuat dari salah satu pihak, pasar mulai bergerak dalam kondisi keseimbangan.

  • Marubozu

Marubozu adalah pola candlestick yang memiliki body panjang tanpa shadow atau shadow yang sangat kecil. Pola ini mengindikasikan bahwa pasar sedang mengalami tekanan yang kuat dari salah satu pihak.

Marubozu yang berwarna bullish mengindikasikan bahwa pembeli sedang mengambil alih kendali, sedangkan marubozu yang berwarna bearish mengindikasikan bahwa penjual sedang mengambil alih kendali.

  • Spinning Top

Spinning top adalah pola candlestick yang memiliki body kecil dan shadow yang panjang di kedua sisi. Pola ini mengindikasikan bahwa pasar sedang dalam kondisi keseimbangan antara penjual dan pembeli.

Setiap pola candlestick memiliki arti dan makna yang berbeda-beda, dan dapat digunakan untuk membantu memprediksi pergerakan harga di masa yang akan datang. Namun, tidak selalu pola candlestick akan terjadi dengan sempurna, dan seorang trader harus menggunakan analisis teknikal secara menyeluruh untuk membuat keputusan yang tepat.

Cara Membaca Candlestick Secara Akurat

Cara Membaca Candlestick Secara Akurat

Lebih tepatnya, setelah mempelajari pola candlestick, kamu juga harus memahami cara membaca candlestick crypto. Dengan demikian Teknozen sebagai trader akan mendapatkan keuntungan yang sesuai. Berikut penjelasannya:

1. Simak Harga Buka (Open Price)

Bagian atas atau bawah tubuh candle mewakili harga terbuka, yaitu harga pertama yang diperdagangkan dalam jangka waktu tertentu.

Saat harga naik, candlestick akan berwarna hijau atau putih, sedangkan ketika harga turun, makan akan berubah menjadi merah atau hitam. Pergerakan ini harus diikuti selama lima menit apakah trennya naik atau turun.

2. Perhatikan Harga Tertinggi (Highest Price)

Ditunjukkan dengan adanya ekor yang terjadi di atas tubuh atau disebut upper tail. Selama periode candlestick, harga tinggi menunjukkan bagian atas bayangan atau ekor di atas tubuh. Saat open atau close berada pada harga tertinggi maka tidak akan muncul upper tail.

3. Ketahui Harga Terendah (Lowest Price)

Ditunjukkan dengan adanya bagian bawah bayangan atau ekor di bawah badan. Jika pembukaan atau penutupan berada pada posisi harga terendah, maka tidak akan muncul bayangan ke bawah

4. Perhatikan Harga Terkini (Close atau Current Price)

Close Price adalah harga terbaru di mana sekuritas dijual atau dibeli. Tepatnya sepanjang batang tubuh ditunjukkan dengan bagian tubuh (hijau atau putih) atau bagian bawah tubuh (merah atau hitam) (merah atau hitam).

Kunci yang harus diingat adalah ketika candle terbentuk, candle akan terus berubah seiring dengan perubahan harga. Meskipun pembukaannya sama, harga tertinggi dan terendah akan berfluktuasi hingga candle selesai. Saat batang mulai terbentuk, warnanya juga akan berubah.

Analisis Teknikal Candlestick Crypto

Seorang trader juga perlu menguasai analisis teknikal untuk bisa mengambil keputusan yang tepat dalam trading. Beberapa indikator teknikal yang bisa digunakan dalam analisis candlestick crypto antara lain:

  • Moving Average: Indikator ini menunjukkan rata-rata harga aset kripto dalam suatu periode waktu tertentu. Trader dapat menggunakan moving average untuk mengidentifikasi trend dan level support atau resistance.
  • Relative Strength Index (RSI): Indikator ini menunjukkan kekuatan momentum harga aset kripto dalam suatu periode waktu tertentu. Jika RSI di atas level 70, maka pasar dianggap overbought, sementara jika di bawah level 30, maka pasar dianggap oversold.
  • Bollinger Bands: Indikator ini menunjukkan range harga yang diharapkan untuk suatu aset kripto dalam suatu periode waktu tertentu. Trader dapat menggunakan bollinger bands untuk mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold dan potensi terjadinya pembalikan tren.

Analisis Teknikal Candlestick Crypto

Rekomendasi Tools dan Platform Trading

Selain memahami cara membaca candlestick crypto dan analisis teknikal, trader juga memerlukan tools dan platform trading yang dapat membantu mempermudah proses trading. Beberapa tools dan platform trading yang direkomendasikan untuk trading crypto antara lain:

  • TradingView: Platform trading dan analisis pasar yang menyediakan grafik interaktif, indikator teknikal, dan fitur social trading.
  • Binance: Platform exchange terbesar di dunia yang menyediakan layanan trading crypto dengan berbagai macam aset kripto.
  • Coinbase: Platform exchange yang cocok untuk pemula karena mudah digunakan dan menyediakan fitur beli atu jual aset kripto secara langsung dengan mata uang fiat.
  • Crypto.com: Platform trading yang menyediakan fitur staking dan rewards bagi pengguna yang memegang aset kripto tertentu.

Tips dan Trik Trading Candlestick Crypto

Untuk memaksimalkan keuntungan dalam trading candlestick crypto, ada beberapa tips dan trik yang dapat diterapkan, antara lain:

  1. Selalu melakukan riset dan analisis sebelum melakukan trading.
  2. Menggunakan strategi yang sesuai dengan kondisi pasar.
  3. Menetapkan level stop-loss dan take-profit untuk mengurangi risiko kerugian.
  4. Tidak terlalu sering melakukan trading untuk menghindari overtrading.
  5. Mempertimbangkan diversifikasi portofolio dengan memegang beberapa aset kripto.

Kesimpulan

Begitulah cara mebaca candlestick crypto yang benar. Pergerakan harga akan ditunjukkan oleh berbagai jenis pola candlestick, jadi pelajarilah secara menyeluruh.

Membaca candlestick tidak akan 100 persen menghasilkan perkiraan yang tepat. Namun strategi ini mampu memberikan wawasan dalam mengukur arah pergerakan harga selanjutnya. Pastikan untuk menggabungkan metode candlestick dengan metode analisis lainnya agar lebih presisi.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like