Apa itu Interpreter? Definisi, Tugas, Skill dan Bedanya dengan Translator

Teknatekno.com – Sebagian besar orang masih ada yang belum memahami apa itu interpreter, bahkan mereka sering menyebut profesi ini sebagai translator.

Dalam suatu acara internasional, penyelenggara biasanya menyiapkan profesional yang bertugas menerjemahkan topik pembicaraan secara langsung di tempat. Nah, penerjemah itulah yang disebut sebagai interpreter. Dalam bahasa indonesia dikenal juga sebagai juru bahasa.

Untuk membantu kamu memahami lebih dalam apa itu interpreter, yuk, simak penjelasan dari Teknatekno berikut ini tentang profesi interpreter, mulai dari pengertiannya, perang dan tanggung jawabnya, skill yang dibutuhkan seorang interpreter, serta perbedaannya dengan translator.

Mengenal Apa itu Interpreter?

Interpreter adalah seseorang yang menerjemahkan sesuatu secara dua arah di tempat (on the spot) tanpa menggunakan kamus atau bahan referensi lainnya. Dengan kata lain, profesi ini merupakan jembatan bagi dua pihak dengan bahasa berbeda yang dilakukan secara real-time.

Sesuatu yang diterjemahkannya bisa berupa pembicaraan di acara-acara resmi dan formal, seperti seminar, konferensi, dan pengadilan yang menggunakan dua bahasa. Bisa juga berupa pembicaraan di acara yang lebih kasual seperti kunjungan tempat wisata atau konser musik.

Secara keseluruhan, interpreter terbagi menjadi dua macam, yakni interpreter konsekutif dan interpreter simultan.

Interpreter konsekutif menerjemahkan sesuatu yang diungkapkan secara lisan dengan jeda waktu tertentu. Ia akan mencatat hal-hal penting terlebih dahulu, baru kemudian menerjemahkan apa yang disampaikan pembicara.

Sementara itu, interpreter simultan bekerja dengan langsung menerjemahkan secara spontan. Sesudah mendengar apa yang diucapkan pembicara, ia langsung menerjemahkannya dalam maksimal 5-10 detik setelahnya.

Adapun seorang interpreter umumnya bekerja secara freelance. Namun, tidak menutup kemungkinan juga mereka dipekerjakan secara khusus di suatu lembaga atau perusahaan.

Peran dan Tanggung Jawab Interpreter

Ada tiga tanggung jawab utama seorang interpreter dalam menjalankan tugasnya, yaitu:

1. Memahami Tema yang Dibicarakan

Sebagai seseorang yang akan menyampaikan sebuah pesan ke orang lain, juru bahasa harus memahami tema yang akan dibicarakan lebih dahulu. Ia juga harus memahami poin-poin yang akan disampaikan oleh pembaca.

2. Menerjemahkan Apa yang Disampaikan Pembicara ke Bahasa Audiens

Biasanya, pembicara menggunakan bahasa yang tidak dikuasai oleh audiens. Oleh karena itu, seorang juru bahasa setidaknya harus menguasai dua bahasa, yaitu bahasa yang digunakan pembicara dan bahasa yang digunakan audiens.

3. Menyampaikan Tanpa Mengubah Makna

Meski tahu bahwa audiens tidak memahami apa yang disampaikan oleh pembicara secara langsung, juru bahasa harus menyampaikan semua yang dikatakan tanpa mengubah makna. Mereka tidak boleh menambahkan atau mengurangi hal-hal yang disampaikan pembicara. Cukup menerjemahkan dan menyampaikan pesan apa adanya.

Skill yang Dibutuhkan Interpreter

Adapun beberapa skill yang perlu dimiliki oleh seorang juru bahasa, yaitu:

1. Bahasa Asing

Penguasaan bahasa asing adalah skill utama yang dibutuhkan oleh seorang juru bahasa. Dalam hal ini, kamu dituntut untuk memiliki skill bahasa asing yang baik dalam membaca, menulis, mendengar, berbicara, dan kosa kata.

Meski umumnya hanya menerjemahkan satu hingga dua bahasa, akan lebih baik jika kamu bisa menguasai banyak bahasa.

2. Komunikasi Verbal

Kemampuan berkomunikasi dibutuhkan agar bisa menyampaikan pesan yang mudah diterima oleh audiens. Sebab, kamu berperan sebagai perantara dari pembicara dengan audiensnya.

3. Kemampuan Mendengarkan

Profesi ini mengharuskan kamu agar jeli mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara. Hal ini juga perlu dilatih karena tidak jarang native speaker atau penutur asli bahasa menggunakan logat bahasa yang kental.

4. Berpikir Cepat

Profesi ini juga menuntut kamu untuk bisa berpikir cepat dalam mengolah terjemahan dari apa yang disampaikan oleh pembicara, yang hanya dalam hitungan detik. Apalagi, kata yang diterjemahkan bukan satu per satu. Melainkan sekaligus melihat konteks secara keseluruhan agar tidak mengubah makna aslinya.

Perbedaan Interpreter dengan Translator

Berdasarkan penjelasan diatas tentang apa itu interpreter, bisa kita simpulkan perbedaan antara interpreter dengan translator:

1. Format Pelayanan

Interpreter bertugas menerjemahkan bahasa secara lisan, sedangkan translator bertugas menerjemahkan bahasa dalam bentuk tulisan.

2. Waktu Penyampaian

Interpreter menerjemahkan saat itu juga, baik secara langsung, melalui telepon, atau video. Berbeda dengan translator yang baru mulai menerjemahkan setelah teks asli selesai dibuat. Selain itu, translator juga diberikan rentang waktu yang lebih lama.

3. Akurasi

Interpreter membutuhkan tingkat akurasi yang lebih rendah dibandingkan translator. Hal ini karena seorang interpreter menerjemahkan secara spontan dan hanya memiliki rentang waktu pengerjaan yang singkat.

4. Kemampuan yang Dibutuhkan

Seorang interpreter wajib memiliki kemampuan komunikasi verbal agar pendengar paham dengan apa yang disampaikan. Selain itu, interpreter juga harus fasih dalam bahasa sumber dan bahasa target. Sedangkan translator harus memiliki kemampuan menulis dan tata bahasa yang baik.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai apa itu interpreter. Interpreter merupakan salah satu profesi yang bisa dipertimbangkan apabila kamu memiliki minat di bidang bahasa. Terutama jika kamu memiliki kemampuan mendengarkan, berpikir cepat, dan berkomunikasi secara lisan yang baik.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like