Apa itu Kriptografi: Pengertian, Sejarah, dan Jenisnya

Teknatekno.com – Hai Teknozen! Kamu pernah dengar apa itu kriptografi? Kriptografi adalah salah satu teknik yang berfungsi untuk menjaga keamanan sebuah informasi. Banyak orang yang mulai mempelajari tentang kriptografi karena semakin banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Keamanan sebuah data menjadi hal terpenting untuk selalu dijaga kerahasiaannya. Karena sebuah informasi yang terbuka atau bocor tanpa ada kontrol yang jelas, dapat dimanfaatkan oleh pihak tertentu dengan tujuan yang membahayakan.

Untuk itulah saat ini telah dikembangkan berbasis sistem keamanan pada jaringan komputer (cyber security). Dimana, salah satu tools yang banyak digunakan sekarang adalah kriptografi.

Nah, kali ini Teknatekno akan membahas tentang apa itu kriptografi beserta sejarah dan jenis-jenisnya. Yuk simak penjelasan dibawah ini!

Mengenal Apa itu Kriptografi

Kriptografi berasal dari kata bahasa Yunani, yang berarti kryptos dan graphein. Kryptos berarti rahasia atau tersembunyi, sedangkan graphein artinya menulis. Jadi, secara umum kriptografi adalah proses menulis atau menyampaikan pesan secara rahasia dan tersembunyi.

Namun, jika kita kaitkan dengan penggunaan teknologi digital, maka kriptografi adalah disiplin ilmu yang mempelajari teknik enkripsi naskah asli (plaintext) yang tersusun acak.

Dengan memanfaatkan kunci enkripsi sehingga naskah tersebut berubah menjadi teks yang sulit terbaca (ciphertext) oleh user yang tidak memiliki kunci dekripsi.

Ilmu kriptografi berkembang selaras dengan kemajuan teknologi. Menurut kronologi waktunya ilmu kriptografi dapat dibedakan menjadi dua pemahaman, yakni kriptografi klasik dan kriptografi modern. Kedua pemahaman tersebut bergantung pada penggunaan perangkat analasis dan pembuat pesan yang bersifat kriptologis.

Apa itu kriptografi klasik? Kriptografi klasik adalah kriptografi dalam pembuatannya maupun analisisnya sama sekali tidak melibatkan komputer atau perangkat mesin. Alat-alat yang digunakan berkutat pada pemanfaatan kertas, pena, batu, serta alat-alat lain yang tidak tergolong dalam perangkat mesin modern sama sekali.

Ciri khas dari kriptografi klasik ialah lebih berbasis pada karakter, baik karakter tulisan maupun karakter pesan yang disampaikan. Ciri lainnya berupa penggunaan alat-alat yang masih terbilang tradisional karena pada waktu kemunculannya belum mengenal komputer. Itulah cara kerja kriptografi klasik.

Semua alogaritma kriptografi (chipper) dari kriptografi klasik termasuk dalam sistem kriptografi yang bersistem simetris. Teknik enkripsi pada kriptografi klasik semuanya sama seperti kunci enkripsi. Maksudnya, untuk memahami sebuah teks tersembunyi dapat dilakukan secara serupa seperti saat pembuatannya.

Mengenal Apa itu Kriptografi

Istilah-Istilah dalam Kriptografi

Menurut Abidin, dkk (2016), beberapa istilah dalam kriptografi yang sering digunakan adalah sebagai berikut.

  • Plaintext [p] = pesan awal atau informasi sebelum dienkripsi.
  • Enkripsi [E[p]] = proses kriptografi dari p menjadi c.
  • Ciphertext [c] = pesan yang telah dienkripsi, tidak bisa dibaca karena karakter tidak memiliki makna.
  • Key [k] = proses dekripsi kunci yang diperoleh penerima.
  • Deskripsi [D[c]] = mengubah c ke p.

Sejarah Singkat Kriptografi

Pada masa kejayaan bangsa Yunani sekitar tahun 400 SM, kriptografi mencapai tingkat yang cukup maju. Salah satu alat yang digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia adalah scytale. Scytale adalah sebuah batangan silinder yang digunakan sebagai alat untuk membuat pesan tersembunyi dan terdiri atas kombinasi dari 18 huruf.

Proses enkripsi dengan scytale melibatkan melilitkan pita tipis atau kain pada batangan silinder, kemudian menuliskan pesan pada pita tersebut. Ketika pita dibuka dan diluruskan, huruf-huruf yang semula berantakan akan membentuk pesan yang terbaca. Scytale memiliki berbagai variasi, termasuk penggunaan jumlah huruf yang berbeda dan bentuk batangan yang berbeda.

Selanjutnya, pada masa kepemimpinan Julius Caesar dari Kerajaan Romawi, kriptografi menjadi semakin penting dalam konteks stabilitas negara. Caesar mengembangkan metode enkripsi yang dikenal sebagai Caesar Cipher atau cipher bergeser.

Metode ini melibatkan pergeseran setiap huruf dalam alfabet sejauh beberapa posisi. Misalnya, dengan pergeseran tiga posisi, huruf A akan menjadi D, huruf B menjadi E, dan seterusnya. Caesar Cipher menjadi salah satu metode enkripsi paling awal yang terdokumentasi dengan baik.

Pada masa-masa berikutnya, kriptografi terus berkembang dan melibatkan penggunaan algoritma dan teknik yang lebih kompleks. Seiring dengan perkembangan teknologi, kriptografi modern menggunakan komputasi dan matematika yang lebih canggih.

Pada tahun 1970-an, Martin Hellman, Whitfield Diffie, dan Ralph Merkle memperkenalkan konsep kunci publik yang mendasari pengembangan algoritma kriptografi modern. Algoritma kunci publik, seperti RSA, menyediakan metode enkripsi yang aman tanpa memerlukan pertukaran kunci rahasia secara langsung.

Dalam era digital saat ini, kriptografi tetap menjadi bagian integral dari keamanan informasi dan privasi. Standar enkripsi seperti Advanced Encryption Standard (AES) digunakan secara luas dalam komunikasi dan penyimpanan data. Protokol keamanan, seperti Transport Layer Security (TLS), digunakan dalam jaringan untuk melindungi transmisi data.

Perkembangan teknologi dan ancaman keamanan yang semakin kompleks terus mendorong inovasi dalam bidang kriptografi. Kriptografi terus berperan penting dalam menjaga kerahasiaan, integritas, dan otentikasi informasi dalam dunia digital yang terus berkembang.

Jenis-Jenis Kriptografi

Berikut ini jenis kriptografi berdasarkan penggunaanya:

1. Hash Function

Pertama, hash function dipergunakan untuk meringkas data serta mengirimkan penjelasan yang telah dirangkum. Jenis cryptography ini menggunakan persamaan matematika, dimana algoritma akan mengambil nilai numerik sebagai input yang kemudian akan diringkas oleh hash system.

Apabila kamu menggunakan metode ini, maka kamu tidak memerlukan kunci, dikarenakan fungsi telah disesuaikan dengan tahapan skenario pengiriman data berbasis satu arah (direct).

2. Public Key Cryptography

Public key cryptography adalah konsep perlindungan data yang bersifat revolusioner dalam kurung waktu 300 hingga 400 tahun terakhir, dimana istilah ini sering disebut dengan kunci publik. Public key ini memanfaatkan dua kunci yang saling berhubungan, yaitu kunci publik dan privat.

Public key cryptography dianggap lebih aman jika dibandingkan dengan symmetric key. Pada jenis kriptografi ini sering menggunakan metode RSA, dan beberapa contoh metode yang lain terdapat DSA, PKC, dan teknik kurva elips.

3. Symmetric Key Cryptography

Jenis symmetric key cryptography disebut juga dengan kunci rahasia, yang berarti penerima dan pengirim informasi hanya menggunakan satu kunci untuk melakukan enkripsi data.

Jenis kriptografi yang digunakan menggunakan AES (Advanced Encryption System). Pendekatan yang dilakukan oleh symmetric key dianggap lebih efisien daripada menggunakan metode yang lainnya.

Teknik dan Algoritma Kriptografi

Teknik dan Algoritma Kriptografi

Teknik yang digunakan dalam kriptografi adalah metode scrambling, yaitu teknik pengubahan teks biasa menjadi teks sandi. Teknik scrambling tersebut dikenal dengan istilah enkripsi dan dekripsi. Yang mana, terdapat tiga fungsi dasar di dalam algoritma kriptografi sendiri, yaitu key, encryption, dan decryption.

Enkripsi adalah proses penyembunyian sebuah data pesan, dengan cara mengubah plaintext menjadi ciphertext. Dekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi, yang berarti bertujuan untuk memahami pesan yang ada agar dapat dibaca oleh user dengan baik.

Untuk pengertian dari kunci sendiri berarti teknik yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi data. Terdapat berbagai perubahan yang terjadi disesuaikan dengan prioritas teknik yang digunakan untuk melindungi data privasi secara kontinu. Istilah yang sering digunakan adalah modern cryptography.

Kriptografi Modern

Pada kriptografi modern, algoritma dibuat sedemikian kompleks sehingga akan sangat sulit memecahkan teks tersandi (ciphertext) tanpa mengetahui kuncinya. Algoritma kriptografi modern beroperasi pada mode bit, berbeda dengan mode karakter yang digunakan pada kriptografi klasik.

Pada mode bit, informasi dibuat dalam rangkaian bit biner 0 dan 1. Rangkaian bit yang menyatakan plainteks akan dienkripsi menjadi ciphertext dalam bentuk rangkaian bit, begitu pun sebaliknya.

Berikut ini terdapat beberapa petunjuk untuk kebutuhan kriptografi yang dapat dilakukan oleh para kriptografer, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Authentication

Autentikasi merupakan proses dimana pengirim dan penerima dapat mengetahui identitas dari masing – masing sumber data (data source) yang digunakan.

2. Confidentiality

Confidentiality adalah fitur informasi yang terlindungi, dimana apabila ada pihak atau user yang mengakses, sistem tidak dapat diproses atau terkendala dalam hak akses atau wewenang.

3. Integrity

Integritas merupakan fitur dimana pihak pengirim dan penerima tidak dapat merubah data tanpa sepengetahuan kedua belah pihak yang bersangkutan.

4. Non-Repudiation

Non-repudiation adalah keadaan dimana pengirim dan penerima tidak dapat menyangkal atau mencegah tujuannya (goals) untuk mengubah atau menciptakan sebuah informasi.

Contoh Kriptografi

Berikut adalah beberapa contoh penerapan kriptografi dalam kehidupan sehari-hari:

1. SSL atau TLS

Protokol Secure Sockets Layer (SSL) dan Transport Layer Security (TLS) digunakan untuk melindungi komunikasi online, seperti saat mengakses situs web yang menggunakan HTTPS.

Protokol ini menggunakan algoritma kriptografi untuk mengenkripsi data yang dikirimkan antara server dan klien, sehingga mencegah akses yang tidak sah atau perubahan data selama proses komunikasi.

2. PGP

Pretty Good Privacy (PGP) adalah sistem kriptografi yang digunakan untuk mengamankan email dan mengamankan tanda tangan digital. PGP menggunakan enkripsi kunci publik untuk mengamankan konten email agar hanya bisa dibaca oleh penerima yang dituju dan memastikan bahwa email tersebut tidak diubah dalam perjalanan.

3. BitLocker

BitLocker adalah fitur keamanan pada sistem operasi Windows yang menggunakan enkripsi disk untuk melindungi data pada hard drive. Dengan menggunakan BitLocker, data pada hard drive akan dienkripsi dan hanya bisa diakses dengan memasukkan kunci atau kata sandi yang tepat.

4. Bitcoin

Kriptografi juga digunakan dalam mata uang digital seperti Bitcoin. Teknologi blockchain yang mendasari Bitcoin menggunakan algoritma kriptografi untuk mengamankan transaksi dan menjaga keamanan jaringan. Setiap transaksi Bitcoin dienkripsi dan diverifikasi oleh jaringan menggunakan teknik kriptografi yang kompleks.

5. Password Hashing

Saat kamu membuat akun pada situs web atau layanan online, password kamu seringkali di-hash menggunakan algoritma kriptografi seperti MD5, SHA-1, atau bcrypt. Hashing adalah proses mengubah password menjadi nilai yang tidak bisa diubah kembali, sehingga bahkan jika basis data situs tersebut diretas, password yang sebenarnya tetap aman.

Kesimpulan

Kriptografi adalah teknik menyampaikan pesan secara tersembunyi dengan memanfaatkan fitur enkripsi data. Jenis-jenis dari kriptografi antara lain hash function, symmetric dan public key cryptography. Beberapa state yang berada pada modern cryptography adalah authentication, confidentiality, integrity, serta non-repudiation.

Gunakan sistem kriptografi untuk keamanan data kamu saat mengakses informasi pada jaringan internet. Sehingga, data kamu lebih aman dan tetap terjaga dari adanya spamming atau peretasan informasi secara ilegal.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like