12 Jenis Program Error dan Cara Mengatasinya, Programmer Wajib Tau

Teknatekno.com – Bagi kamu yang tertarik untuk mendalami pengetahuan tentang bahasa pemrograman, yuk kenali apa saja jenis program error yang umum terjadi dalam pemrograman.

Untuk menjadi seorang programmer, kamu tidak hanya dituntut untuk menuliskan coding saja, akan tetapi kamu juga harus menganalisis serta menyelesaikan semua susunan coding yang error atau salah.

Apa itu Error dalam Pemrograman

Dalam bahasa pemrograman, error disebut dengan berbagai istilah seperti bugs, exception, error message, atau kesalahan. Namun umumnya error dalam bahasa pemrograman sering disebut dengan error atau bugs.

Error dalam pemrograman bisa menyebabkan program tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya atau bahkan tidak bisa dijalankan sama sekali. Adapun penyebab terjadinya error terbagi menjadi beberapa jenis program error.

Jenis Jenis Program Error

Jenis-Jenis Program Error

Ada beberapa jenis program error yang perlu programmer ketahui, diantaranya yaitu Syntax, Logic, Run-time, Semantic, Input/Output, Exception, DLL, Compilation, Memory, Resource, Interfacing, dan Arithmetic.

Berikut ini penjelasan dari jenis-jenis program error diatas lengkap beserta cara mengatasinya:

1. Syntax Error

Syntax error adalah kesalahan dalam penulisan kode yang tidak seusai dengan sintaks (atau aturan penulisan) bahasa pemrograman yang digunakan. Hal ini dapat terjadi karena kesalahan ejaan, kurangnya tanda kurang atau tanda kutip, atau perintah yang ditulis dengan salah.

Untuk mengatasi Syntax error, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Periksa ejaan dan tanda-tanda seperti kurung, kutip, dan tanda lain yang digunakan dalam kode kamu.
  • Pastikan bahwa semua perintah dan tanda tersebut ditulis dengan benar serta sesuai dengan sintaks bahasa pemrograman yang digunakan.
  • Periksa urutan penulisan perintah dan pastikan bahwa setiap perintah ditulis pada baris yang tepat.
  • Periksa dokumentasi bahasa pemrograman yang kamu gunakan untuk memastikan bahwa kamu menulis perintah dengan benar.
  • Kamu juga bisa menggunakan alat debugging yang tersedia pada editor atau IDE (Integrated Development Environment) yang digunakan, yang mana bisa membantu menemukan error syntax dengan mudah.

2. Runtime Error

Runtime error adalah jenis program error yang terjadi saat program dijalankan, seperti error pada saat mengakses memory yang tidak valid atau error pada saat melakukan operasi matematika. Contoh dari Runtime error yang sering terjadi yaitu “null pointer exception” atau “array index out of bounds exceptions”.

Untuk memperbaiki Runtime error, kamu bisa melakukan beberapa hal sebagai berikut:

  • Melakukan debugging pada kode kamu dengan menambahkan statement print atau log untuk mengetahui alur eksekusi program dan menemukan titik dimana error terjadi.
  • Menggunakan alat debugging yang tersedia pada editor atau IDE yang digunakan, yang mana alat tersebut bisa membantu menemukan error Runtime dengan mudah.
  • Memeriksa variabel dan objek yang digunakan dalam program untuk memastikan bahwa mereka telas diinisialisasi dengan benar dan memiliki nilai valid.
  • Memeriksa komdisi pengambilan data, seperti array atau koleksi, untuk memastikan bahwa indeks yang digunakan valid dan tidak melebihi batas.
  • Memeriksa kondisi pemrosesan data untuk memastikan bahwa operasi matematika atau logika yang digunakan dalam program tidak menyebabkan overflow atau underflow.

Logic Error

3. Logic Error

Logic error adalah kesalahan dalam logika program yang menyebabkan program tidak bekerja sebagaimana mestinya, meskipun tidak menyebabkan program crash atau error. Logic error bisa muncul karena kesalahan dalam perhitungan, logika, atau algoritma yang digunakan.

Kamu bisa melakukan hal-hal dibawah ini untuk mengatasi Logic error pada website kamu:

  • Melakukan debugging pada kode kamu dengan menambahkan statement print atau log untuk mengetahui alur eksekusi program dan menemukan titik dimana error terjadi.
  • Menggunakan alat debugging yang tersedia pada editor atau IDE yang digunakan, yang dapat membantu menemukan error logic dengan mudah.
  • Memeriksa logika yang digunakan dalam program untuk memastikan bahwa setiap kondisi, perulangan, dan pengambilan keputusan yang digunakan dalam program benar.
  • Memeriksa perhitungan yang digunakan dalam program untuk memastikan bahwa setiap operasi matematika yang digunakan dalam program benar.
  • Mengetes program dengan berbagai input untuk memastikan bahwa program menangani setiap kondisi yang mungkin terjadi dengan benar.

4. Memory Error

Memory error adalah salah satu jenis program error yang terjadi saat program mencoba untuk mengakses memory yang tidak valid atau tidak tersedia. Contoh dari Memory error yang biasa terjadi yaitu “segmentation fault” atau “buffer overflow”.

Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi Memory error diantaranya:

  • Melakukan debugging pada kode kamu dengan menambahkan statement print atau log untuk mengetahui alur eksekusi program dan menemukan titik dimana error terjadi.
  • Menggunakan alat debugging yang tersedia pada editor atau IDE yang digunakan, yang dapat membantu menemukan error memory dengan mudah.
  • Memeriksa penggunaan memori dalam program untuk memastikan bahwa setiap alokasi memori yang dilakukan dibebaskan setelah tidak digunakan lagi.
  • Memeriksa array atau pointer yang digunakan dalam program untuk memastikan bahwa indeks yang digunakan valid dan tidak melebihi batas.
  • Memeriksa penggunaan dinamis memori, seperti malloc atau new, untuk memastikan bahwa memori yang dialokasikan dibebaskan setelah tidak digunakan lagi.
  • Memeriksa pengaturan pengaturan stack dan heap untuk memastikan bahwa program tidak mencoba untuk mengakses memory yang tidak valid.

5. Semantic Error

Semantic error adalah kesalahan dalam makna program sehingga menyebabkan program tidak bekerja sebagaimana mestinya, meskipun tidak menyebabkan program crash atau error. Semantic error bisa muncul karena kesalahan dalam pemahaman atau implementasi spesifikasi program yang digunakan.

Berikut ini beberapa cara dalam mengatasi Semantic error:

  • Melakukan review kode kamu dengan hati-hati untuk memastikan bahwa setiap komponen program diimplementasikan dengan benar.
  • Memeriksa spesifikasi program untuk memastikan bahwa kamu memahami apa yang diharapkan dari program yang dikembangkan.
  • Memastikan bahwa setiap fungsi, variable, dan konstanta diberi nama yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
  • Memeriksa kembali proses algoritma yang digunakan dalam program untuk memastikan bahwa setiap langkah yang digunakan dalam algoritma benar.

Dynamic Link Library Error

6. DLL Error

DLL error atau Dynamic Link Library error adalah jenis error yang terjadi saat program mencoba untuk mengakses library atau DLL yang tidak tersedia atau tidak valid. DLL adalah file yang berisi kode yang bisa digunakan oleh beberapa program secara bersamaan.

Untuk memperbaiki DLL error, kamu bisa melakukan beberapa hal dibawah ini:

  • Memastikan bahwa versi DLL yang digunakan oleh program sesuai dengan versi yang diperlukan oleh program dan sistem operasi yang digunakan.
  • Memastikan bahwa DLL yang digunakan oleh program ada pada folder yang sesuai dan dapat diakses oleh program.
  • Mencoba meng-reinstall DLL atau program yang menyebabkan error DLL.
  • Mencari dan mengganti DLL yang hilang atau rusak dengan versi yang benar dan valid.
  • Menggunakan alat seperti Dependency Walker untuk menganalisa dependensi DLL dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi.

7. Compilation Error

Compilation error adalah kesalahan yang terjadi saat kode program dikompilasi menjadi bahasa mesin yang dapat dieksekusi oleh komputer. Hal ini bisa terjadi karena syntax error atau logic error dalam kode program.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki Compilation error, diantaranya:

  • Periksa ejaan dan tanda-tanda seperti kurung, kutip, dan tanda lain yang digunakan dalam kode kamu.
  • Pastikan bahwa semua tanda dan perintah ditulis dengan benar sesuai dengan sintaks yang digunakan dalam bahasa pemrograman yang kamu gunakan.
  • Periksa urutan penulisan perintah dan pastikan bahwa setiap perintah ditulis pada baris yang tepat.
  • Periksa dokumentasi bahasa pemrograman yang digunakan untuk memastikan bahwa kamu sudah menulis perintah dengan benar.
  • Periksa kode kamu untuk mencari kesalahan yang mungkin tidak terlihat seperti kesalahan sintaks, seperti variabel yang tidak dideklarasikan atau fungsi yang tidak ditemukan.

8. Exception Error

Exception error adalah jenis program error yang terjadi saat program dijalankan dan dapat ditangani oleh mekanisme exception handling yang diterapkan dalam bahasa pemrograman yang digunakan. Exception error bisa terjadi karena kondisi yang tidak terduga seperti kesalahan input, kondisi yang tidak diharapkan, atau kondisi yang tidak dapat ditangani oleh program.

Berikut ini beberapa cara mengatasi kesalahan Exception yang bisa kamu lakukan:

  • Melakukan handling exception dengan menambahkan blok try-catch pada kode kamu untuk menangani kondisi yang mungkin menyebabkan exception error.
  • Memeriksa kondisi yang mungkin menyebabkan exception error dan membuat perubahan pada kode kamu untuk mencegah kondisi tersebut.
  • Menambahkan validasi input untuk memastikan bahwa data yang diterima oleh program valid dan dapat ditangani dengan benar.
  • Melakukan debugging pada kode kamu untuk mengetahui alur eksekusi program dan menemukan titik di mana exception error terjadi.
  • Menggunakan alat debugging yang tersedia pada editor atau IDE yang digunakan untuk menemukan exception error dengan mudah.

Input or Output Error

9. Input or Output Error

Input/Output error adalah kesalahan yang terjadi saat program mencoba untuk mengakses atau menyimpan data ke atau dari perangkat eksternal seperti harddisk, flash drive, atau perangkat input/output lainnya.

Adapun cara yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki Input/Output error yaitu:

  • Memeriksa kondisi perangkat eksternal seperti hard disk atau flash drive untuk memastikan bahwa perangkat tersebut dalam kondisi baik dan bisa diakses oleh program.
  • Memeriksa hak akses file atau folder yang digunakan oleh program untuk memastikan bahwa program memiliki hak akses yang cukup untuk mengakses atau menyimpan data.
  • Memeriksa kondisi jaringan atau konektivitas yang digunakan oleh program untuk memastikan bahwa program dapat mengakses perangkat eksternal yang digunakan.
  • Melakukan debugging pada kode kamu untuk mengetahui alur eksekusi program dan menemukan titik di mana input/output error terjadi.
  • Menggunakan alat debugging yang tersedia pada editor atau IDE yang digunakan untuk menemukan input/output error dengan mudah.

10. Interfacing Error

Interfacing error adalah jenis program error yang terjadi ketika program mencoba untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan perangkat eksternal seperti perangkat keras, perangkat lunak, atau perangkat lainnya.

Interfacing error bisa terjadi karena kesalahan konfigurasi, kesalahan dalam pemrograman, atau masalah dengan perangkat eksternal itu sendiri.

Untuk mengatasi interfacing error, kamu bisa melakukan beberapa hal sebagai berikut:

  • Memeriksa konfigurasi perangkat eksternal dan memastikan bahwa perangkat tersebut dikonfigurasi dengan benar dan sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan oleh program.
  • Memeriksa konektivitas perangkat eksternal dan memastikan bahwa perangkat tersebut dapat diakses oleh program.
  • Memeriksa kode program untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi saat berinteraksi dengan perangkat eksternal.
  • Memeriksa dokumentasi perangkat eksternal atau mencari informasi di internet untuk menemukan solusi yang sesuai dengan masalah yang kamu hadapi.

11. Resource Error

Resource error adalah kesalahan yang terjadi saat program mencoba untuk mengakses atau menggunakan sumber daya yang tidak tersedia atau tidak cukup, seperti memory, disk space, atau resource lainnya.

Beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki Resource error yaitu:

  • Memastikan bahwa program memiliki akses yang cukup untuk sumber daya yang dibutuhkan, seperti hak akses yang sesuai untuk file atau folder.
  • Memastikan bahwa sumber daya yang digunakan oleh program tersedia dan dapat diakses dengan benar.
  • Memonitor penggunaan sumber daya oleh program dan membuat perubahan pada kode program untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
  • Melakukan debugging pada kode kamu untuk mengetahui alur eksekusi program dan menemukan titik di mana resource error terjadi.
  • Menggunakan alat debugging yang tersedia pada editor atau IDE yang digunakan untuk menemukan resource error dengan mudah.

Arithmetic Error

12. Arithmetic Error

Arithmetic error adalah kesalahan yang terjadi saat program melakukan operasi matematika yang salah atau tidak valid. Ini dapat terjadi karena kesalahan logika dalam kode program, kesalahan input, atau kondisi yang tidak diharapkan.

Untuk mengatasi arithmetic error, kamu bisa melakukan beberapa hal sebagai berikut:

  • Memeriksa kode program untuk menemukan kesalahan logika yang mungkin menyebabkan arithmetic error.
  • Melakukan validasi input untuk memastikan bahwa data yang digunakan dalam operasi matematika valid dan dapat dihitung dengan benar.
  • Menambahkan pengaman pada kode program untuk mencegah kondisi yang tidak diharapkan yang dapat menyebabkan arithmetic error, seperti pembagian dengan nol.
  • Melakukan debugging pada kode kamu untuk mengetahui alur eksekusi program dan menemukan titik di mana arithmetic error terjadi.
  • Menggunakan alat debugging yang tersedia pada editor atau IDE yang digunakan untuk menemukan arithmetic error dengan mudah.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai beberapa jenis program error yang perlu diketahui oleh programmer. Kami juga sudah mencantumkan bagaimana cara mengatasi berbagai jenis error tersebut.

Jika kamu masih mengalami kekesulitan, coba berkonsultasi dengan komunitas pengembang atau melakukan pencarian di internet untuk solusi yang sesuai dengan kesalahan yang kamu alami.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like