Apa Itu Volatile Memory, Fungsi dan Contohnya Lengkap
Teknatekno.com – Sebagian dari kamu mungkin ada yang belum mengenal apa itu volatile memory pada sebuah komputer. Secara umum, volatile memory adalah jenis memori yang digunakan oleh komputer untuk menyimpan data sementara yang sedang dipakai saat ini.
Untuk lebih jelasnya lagi mengenai volatile memory, kali ini Teknatekno sudah merangkumkan beberapa hal tentang apa itu volatile memory, seperti fungsinya, kelebihan dan kekurangannya, sampai dengan contohnya. Simak dibawah ini.
Mengenal Apa itu Volatile
“Volatile” dalam komputer dan tknologi berarti sesuatu yang dapat berubah atau hilang saat aliran listrik dihentikan. Lantas apa itu volatile memory? Volatile memory adalah jenis memori komputer yang hilang saat aliran listrik dihentikan. RAM (Random Access Memory) adalah contoh yang paling umum dari volatile memory.
RAM digunakan oleh sistem operasi dan aplikasi untuk menyimpan data yang sedang digunakan saat ini. Saat komputer dimatikan atau aliran listrik dihentikan, maka semua data yang disimpan di RAM akan hilang.
RAM dibedakan menjadi dua jenis yaitu DRAM (Dynamic RAM) dan SRAM (Static RAM). DRAM memerlukan tegangan refresh secara terus menerus untuk menjag data yang disimpan, sedangkan SRAM tidak memerlukan tegangan refresh.

Volatile memory digunakan sebagai memori utama pada komputer, karena memungkinkan akses data yang cepat dan efisien.
Namun, karena data hilang ketika aliran listrik dihentikan, maka data yang penting harus disimpan kedalam non-volatile memory seperti hard disk drive (HDD) atau solid state drive (SSD) sebelum aliran listrik dihentikan.
Sebagian besar komputer saat ini sudah menggunakan teknologi Dual-Channel atau Triple-Channel yang memungkinkan sistem operasi untuk mengakses dua atau tiga buah modul RAM secara paralel, sehingga meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan.
Beberapa sistem komputer yang lebih canggih juga menggunakan teknologi RAM-caching, yang menggunakan sebagian dari volatile memory sebagai cache untuk mempercepat akses data dari non-volatile memory.
Fungsi Volatile Memory
Fungsi utama volatile memory adalah menyimapan data yang digunakan oleh sistem operasi dan aplikasi saat ini. Sistem operasi dan aplikasi menggunakan volatile memory untuk menyimpan data yang digunakan secara aktif, seperti file yang sedang dibuka, program yang sedang dijalankan, dan lain-lain.
Hal ini memungkinkan sistem operasi dan aplikasi untuk mengakses data dengan cepat dan efisien, meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan.
Volatile memory juga digunakan untuk menyimpan data yang digunakan oleh sistem operasi dan aplikasi saat ini, sehingga memori yang tidak digunakan dapat digunakan untuk hal lain.
Hal ini memungkinkan sistem operasi dan apliaksi untuk menjalankan beberapa tugas secara bersamaan, meningkatkan kemampuan multitasking komputer.

Cara Kerja Volatile Memory
Berikut ini cara volatile memory bekerja pada sebuah komputer:
- Volatile memory diisi dengan data oleh sistem operasi atau aplikasi ketika komputer dinyalakan. Data yang disimpan di volatile memory dapat diakses dan diubah oleh sistem operasi atau aplikasi sesuai dengan kebutuhan.
- Volatile memory digunakan oleh prosesor untuk menyimpan data yang digunakan saat ini. Prosesor dapat mengakses data yang disimpan di volatile memory dengan cepat dan efisien, sehingga mempercepat proses pengolahan data.
- Data yang disimpan di volatile memory dihapus ketika aliran listrik dihentikan atau saat komputer dimatikan. Oleh karena itu, data yang disimpan di volatile memory harus disimpan kembali ke non-volatile memory seperti hard disk drive (HDD) atau solid state drive (SSD) sebelum aliran listrik dihentikan atau saat komputer dimatikan.
- Prosesor mengakses data yang disimpan di volatile memory dengan menggunakan alamat memori yang unik. Prosesor menggunakan alamat memori ini untuk menemukan data yang diinginkan di dalam volatile memory.
- Volatile memory digunakan sebagai cache memory untuk mempercepat akses data dari non-volatile memory. Data yang sering digunakan oleh sistem operasi dan aplikasi disimpan di cache memory, sehingga prosesor dapat mengakses data dengan cepat tanpa harus menunggu data dari non-volatile memory.
Kelebihan dan Kekurangan Volatile Memory
Setiap perangkat pasti mempunyai kelebihan maupun kekurangan, begitu juga volatile memory. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh volatile memory ini, silahkan simak dibawah ini.

Kelebihan Volatile
Pada dasarnya, teknologi RAM-caching yang digunakan volatile dapat mempercepat akses data dari non-volatile memory dan meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan.
Selain itu, Dual-Channel atau Triple-Channel memungkinkan sistem operasi untuk mengakses dua atau tiga buah modul RAM secara paralel, sehingga meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan.
Adapun keuntungan lain dari volatile memory ini diantaranya:
1. Akses Data yang Cepat
Volatile memory memungkinkan sistem operasi dan aplikasi untuk mengakses data dengan cepat, karena data disimpan dalam memori yang dapat diakses secara langsung.
2. Efisiensi Dalam Penggunaan Memori
Volatile memory memungkinkan sistem operasi dan aplikasi untuk menyimpan data yang sedang digunakan saat ini, sehingga memori yang tidak digunakan dapat digunakan untuk hal lain.
3. Kemampuan Multitasking yang Baik
Volatile memory memungkinkan sistem operasi dan aplikasi untuk menjalankan beberapa tugas secara bersamaan, karena data yang digunakan oleh setiap tugas dapat disimpan dalam memori yang berbeda.
4. Kinerja yang Lebih Baik
Volatile memory memungkinkan sistem operasi dan aplikasi untuk bekerja lebih cepat dan efisien, karena data yang digunakan secara aktif dapat diakses dengan cepat.

Kekurangan Volatile
Meskipun teknologi RAM-caching yang digunakan dapat meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan, namun akan menambah kompleksitas dalam sistem dan dapat meningkatkan risiko kerusakan.
Selain itu, Dual-Channel atau Triple-Channel memungkinkan sistem operasi untuk mengakses dua atau tiga buah modul RAM secara paralel, namun ini memerlukan biaya tambahan dan dapat meningkatkan risiko kerusakan.
Adapun kelemahan volatile lainnya yaitu sebagai berikut:
1. Data Hilang Saat Aliran Listrik Dihentikan
Volatile memory hilang ketika aliran listrik dihentikan atau saat komputer dimatikan, sehingga data yang penting harus disimpan ke dalam non-volatile memory seperti hard disk drive (HDD) atau solid state drive (SSD) sebelum aliran listrik dihentikan.
2. Kapasitas yang Terbatas
Volatile memory memiliki kapasitas yang terbatas, sehingga sistem operasi dan aplikasi harus mengelola memori dengan baik untuk mencegah kekurangan memori.
3. Biaya yang Lebih Tinggi
Volatile memory biasanya lebih mahal dibandingkan dengan non-volatile memory seperti hard disk drive (HDD) atau solid state drive (SSD).
Contoh Jenis Volatile Memory
Ada berbagai jenis volatile memory yang perlu kamu ketahui, beberapa contoh diantaranya seperti:

- RAM (Random Access Memory)
- Cache Memory
- VRAM (Video Random Access Memory)
- Register Memory
- L1, L2, L3 cache
- DDR SDRAM (Double Data Rate Synchronous Dynamic Random Access Memory)
- SDRAM (Synchronous Dynamic Random Access Memory)
- SRAM (Static Random Access Memory)
- DRAM (Dynamic Random Access Memory)
- FLASH RAM
- ROM (Read-Only Memory)
- PROM (Programmable Read-Only Memory)
- EPROM (Erasable Programmable Read-Only Memory)
- EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory)
- MRAM (Magnetoresistive Random Access Memory)
- SONOS (Silicon-Oxide-Nitride-Oxide-Silicon)
- RRAM (Resistive Random Access Memory)
- PCM (Phase Change Memory)
- ZRAM (Compressed RAM)
- HBM (High Bandwidth Memory)
Sebagai catatan, tidak semua jenis volatile memory ada pada semua komputer, tergantung dari konfigurasi komputer dan spesifikasinya. Namun, jenis-jenis yang disebutkan di atas merupakan jenis yang umum digunakan pada komputer saat ini.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno seputar volatile memory, mulai dari pengertiannya, fungsinya, cara kerjanya, kelebihan dan kekurangannya, serta beberapa contoh jenis volatile memory yang tersedia dipasaran. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan kamu mengenai apa itu volatile memory. Terima kasih.